Bisnis.com, JAKARTA – Sinar Mas Forestry, unit usaha Grup Sinar Mas yang menggarap bisnis kehutanan, menyiapkan dana US$10 juta atau Rp135 miliar (kurs Rp13.500 per dolar AS) untuk membentuk 500 Desa Makmur Peduli Api (DMPA) hingga 2020.
DMPA merupakan proyek pencegahan kebakaran jangka panjang yang meliputi pemberian insentif ekonomi kepada masyarakat desa. Salah satu insentif itu adalah bantuan akses pasar untuk komoditas-komoditas pertanian dan perkebunan warga di sekitar konsesi Sinar Mas Forestry.
Kepala Divisi Sosial dan Keamanan Sinar Mas Forestry Agung Wiyono meyakini bantuan itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi desa. Semakin sejahtera sebuah desa, maka masyarakat setempat lebih awas menjaga wilayahnya dari kebakaran.
“Kami tidak mungkin jalan sendiri dalam mencegah kebakaran. Dalam DMPA kami akan bekerja sama dengan perangkat desa, lembaga swadaya masyarakat, hingga tokoh-tokoh setempat,” katanya dalam acara temu media di Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Sinar Mas Forestry mencatat ada 764 desa di dalam maupun di sekeliling konsesi-konsesinya. Desa terbanyak berada di Riau (296), diikuti Kalimantan Barat (156), Sumatera Selatan (146), Jambi (122), dan Kalimantan Timur (44).
Agung mengatakan mayoritas penduduk desa sekitar hutan konsesi Sinar Mas Forestry berprofesi sebagai petani dan pekebun. Komoditas-komoditas yang ditanam a.l. karet, padi, hortikultura, dan sawit. Namun, komoditas tersebut umumnya masih dikonsumsi sendiri atau dijual ke warga sekitar.
“Jadi nanti dengan adanya bantuan market linkage, tanaman-tanaman itu tidak hanya untuk konsumsi sendiri tapi dijual hingga jauh. Ini akan jadi driver pertumbuhan income,” tutur Agung.