Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RDG BANK INDONESIA: BI Disarankan Turunkan Suku Bunga Acuan

Ekonom Institute for Development Economy and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyarankan agar BI kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 7%.
Kantor Bank Indonesia/Bisnis
Kantor Bank Indonesia/Bisnis

Bisnis.com, Jakarta-Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia digelar pada hari ini (17/2/2016) hingga Kamis (18/2/2016). Ekonom Institute for Development Economy and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyarankan agar BI kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 7%.

Dia menilai relatif rendahnya laju inflasi dapat mendorong penurunan suku bunga. Tekanan inflasi, imbuhnya, bukan berasal dari permintaan masyarakat justru menurun sehingga tidak perlu mengetatkan likuiditas.

Sebelumnya, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2016, BI rate turun menjadi 7,25% setelah bertahan selama 11 bulan pada level 7,5%.

Seperti Jepang dan Eropa kenapa memiliki kebijakan suku bunga negatif ini kan supaya terjaga inflasi, supaya ada geliat sektor riil tumbuh dan konsumsi rumah tangga tumbuh, ujarnya, di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Eropa telah mencanangkan suku bunga minus 0,3% dan Jepang minus 0,1% yang berarti cukup tersedianya dana murah. Capital flight atau pelarian modal tidak perlu dikhawatirkan oleh BI mengingat indeks industri manufaktur AS masih turun dan ekspor China juga menurun hingga 15%.

Lebih lanjut, dia menyatakan keputusan mempertahankan suku bunga justru akan menyebabkan neraca perdagangan menjadi lebih defisit. Munculnya potensi ancaman pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan semakin di depan mata, terlebih sektor riil masih terbebani tingginya suku bunga.

Kita butuh sekali industri yang menciptakan lapangan kerja, butuh dorongan sektor riil untuk tumbuh, ucap Enny.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper