Bisnis.com, SINGAPURA - Pertumbuhan pasar perawatan pesawat udara di Indonesia akan terus naik di tengah pertumbuhan industri penerbangan global.
Demikian dikemukakan oleh direktur Utama PT Garuda Maintenance Faciliti (GMF) Aeroasia, Richard Budihadianto di sela-sela acara Singapore Airshow 2006 di Singapura hari ini, Selasa (16/2/2016).
Keikutsertaan anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) pada salah satu ajang pameran teknologi dirgantara terbesar di dunia tersebut merupakan yang kesembilan kalinya pada tahun ini.
Menurut Richard, pertubuhan pasar perawatan pesawat itu terlihat dari tren beberapa tahun terakhir.
"Pertumbuhan itu tidak saja terjadi untuk perawatan pesawat milik maskapai Indonesia, akan tetapi juga untuk pasar luar negeri," ujarnya.
Selain pasar Asia Tenggara Richard melihat prospek pasar yang menjanjikan untuk perawatan pesawat asal Timur Tengah. Tahun ini dia membidik pasar Iran dan Irak yang cukup menjanjikan seiring dengan pertumbuhan industri penerbangan di negara itu.
Hanya saja Richard menyayangkan tenaga teknisi di industri penerbangan nasional masih kurang. Dia menyebutkan setiap tahun dibutuhkan tenaga teknisi perawatan pesawat sebanyak 300 orang mulai dari tingkat perawatan ringan hingga overhaul.
Perusahaan tersebut menargetkan memiliki 6.000 teknisi pada tahun 2020 dari sekitar 4.000 tenaga yang ada saat ini.