Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Impor Januari 2016 Menurun, Sofyan Jalil: Belum Bisa Jadi Indikator

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menilai barang impor yang masuk pada Januari 2016 merupakan kiriman dari pesanan menjelang akhir tahun seperti Oktober atu November tahun sebelumnya.
Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Sofyan Djalil. /Antara
Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Sofyan Djalil. /Antara

Bisnis.com, Jakarta—Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan barang impor yang masuk pada Januari 2016 merupakan pesanan akhir tahun seperti Oktober atau November tahun sebelumnya.

Menurutnya, order barang impor yang dilakukan pada Januari 2016 baru akan masuk ke dalam negeri pada Maret dan April. Dia mengatakan nilai impor Januari 2016 yang menurun 13,48% dibandingkan Desember 2015 belum menjadi indikator pembangunan ekonomi awal tahun ini.

“Kalau angka per bulan itu saya pikir belum bisa menjadi indikator. Ada waktu yang dibutuhkan, kan itu konsekuen daripada investor,” katanya, di Jakarta, Senin (15/2/2016).

Impor nonmigas Januari 2016 mencapai US$9,23 miliar atau turun 10,22% dibanding Desember 2015 serta turun 12,09% dibanding Januari 2015. Walau begitu, dia optimistis dengan angka rencana investasi oleh para pemilik modal dapat terealisasi tahun ini. 

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ditargetkan dapat meningkatkan nilai investasi sebesar Rp100 triliun per tahun setelah revisi daftar negatif investasi diumumkan. Tahun inii, BKPM menargetkan realisasi investasi dapat mencapai Rp600 tahun setelah sebelumnya mencatatkan nilai Rp545,4 triliun.

“Saya yakin angka BKPM tentang tingkat angka investasi itu meningkatnya luar biasa. Tapi kan belum terlihat dari impor,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper