Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Undang Eropa, JK Promosi Paket Kebijakan Ekonomi

Pemerintah memamerkan perbaikan sistem birokrasi yang dirangkum dalam 10 paket kebijakan stimulus ekonomi kepada Uni Eropa yang meminta kemudahan berinvestasi.
Wapres Jusuf Kalla didampingi Menlu Retno Marsudi (kanan) dan Mendag Thomas Lembong (kiri)
Wapres Jusuf Kalla didampingi Menlu Retno Marsudi (kanan) dan Mendag Thomas Lembong (kiri)
Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah memamerkan perbaikan sistem birokrasi yang dirangkum dalam 10 paket kebijakan stimulus ekonomi kepada Uni Eropa yang meminta kemudahan berinvestasi.
 
Hal itu disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla usai melakukan pertemuan dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend di Kantor Wapres Jalan Merdeka Utara, Jakarta.
 
"Uni Eropa ingin meningkatkan investasi di sini, tapi juga minta kemudahan-kemudahan, ya saya bilang semuanya sudah diperbaiki sistem kita,"ujarnya, Senin(15/2/2016).
 
Dalam pertemuan tersebut, Kalla mengaku membahas perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) agar tidak ada kegiatan perdagangan dan investasi yang asal-asalan.
 
Salah satu pembahasan ialah terkait wacana peraturan Perancis yang menerapkan tarif bea masuk minyak kelapa sawit (crude palm pil/CPO) dengan level ebih tinggi.
 
"Di manapun begara di dunia kalau tidak punya hubungan dengan baik kan bisabterjadi perbedaan penanganan. Jadi supaya tidak terjadi seperti itu,"paparnya.
 
Dalam pemberitaan sebelumnya, pemerintah mendesak pembebasan tarif bea masuk komoditas CPO, kakao, dan produk kayu ke pasar Eropa dalam negosiasi perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dengan Uni Eropa.
 
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengusulkan penurunan atau pembebasan tarif bea masuk terhadap CPO dan kakao ke Eropa yang saat ini berada pada kisaran mencapai 8%-12%.
 
Dalam kesempatan yang sama, Thomas Lembong menuturkan selama ini produsen CPO terbesar di dunia yakni Malaysia sudah mendapat insentif bebas bea masuk CPO karena memiliki kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper