Bisnis.com, MANADO - Permintaan produk ekspor asal Provinsi Sulawesi Utara yakni crude coconut oil (CCO) atau minyak kelapa kasar dari Belanda tetap tinggi pada awal 2016.
"Permintaan produk CCO asal Sulut dari Belanda tetap tinggi karena pada awal tahun ini ada sebanyak 4.000 ton yang diekspor ke Negara Kincir Angin tersebut," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut T Hasudungan Siregar, Kamis (28/1/2016).
Hasudungan mengatakan CCO yang diekspor ke Belanda sebanyak 4.000 ton mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar US$4,06 juta.
Permintaan akan CCO dari Belanda yang tetap tinggi tersebut karena kualitas produk Sulut yang sudah diakui pasar Eropa dan mampu memenuhi semua persyaratan yang diajukan.
"Berarti kualitas produk Sulut sudah bersaing dari jauh sebelumnya baik di pasar Asia, Eropa, Amerika dan Afrika," jelasnya.
Oleh karena itu, katanya, para pengekspor harus memanfaatkan kesempatan tersebut agar semakin banyak permintaan dari luar negeri, otomatis devisa akan semakin banyak.
Memang, harus diakui kualitas produk turunan kelapa asal Sulut telah diakui oleh pasar internasional dan mampu memberikan kontribusi yang cukup tinggi.
Dia mengatakan sehingga pengekspor harus memperhatikan kualitas, kuantitas produk serta waktu pengiriman yang telah tercantum dalam kontrak kerja.
"Ini karena buyers atau para pembeli internasional sangat memperhatikan kualitas produk serta kontinuitas pengiriman barang," jelasnya.
Pemerintah akan terus memfasilitasi para pengekspor baik pelatihan dan bimbingan juga pengurusan surat keterangan asal (SKA) yang merupakan syarat utama melakukan ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
5 jam yang lalu