Bisnis.com, INDRAMAYU--PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) sedang melakukan negosiasi pembeli gas di tahun ini.
West Operation Manager I Nyoman Hartadi mengatakan diproyeksikan terdapat dua konsumen lagi yang siap menerima pasokan gas, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas Sunyaragi, Cirebon dan Kilang Liquefied Petroleum Gas (LPG) Mundu, Indramayu yang telah diserahkan pengelolaannya kepada PT Pertamina Gas.
Lapangan GG sendiri memiliki kapasitas produksi gas 31 million standard cubic feet per day (MMscfd) dan kondensat 155 barel per hari. Sedangkan, untuk gas yang terkontrak saat ini baru 25 MMscfd.
"Proyeksinya dengan PLN sunaryadi dan LPG Mundu. Kita masih punya room menjual gas kita. Ini kita belum deal dan in progress," ujarnya saat kunjungan ke onshore processing facility di Balongan, Indramayu, Selasa (19/1/2016).
Apabila disepakati, katanya, kontrak akan berjalan hingga kuartal 1/2017. Kendati demikian, semua masih bergantung dengan harga gas yang saat ini terseret.
Sumur lain yang juga menghasilkan gas yaitu APN, KL, Echo, Bravo, Lima dan Uniform. Selama ini, pasokan gas PHE ONWJ dialirkan ke beberapa konsumen, yaitu ke PT PLN (Persero) sebanyak 90 MMSCFD, PT PupukKujang, Cikampek Karawang sebesar 50 MMSCFD, dan Pertamina Refinery Unit VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat sebanyak 20 MMSCFD.
"Itu sampai 2017 Q1 karena ini terus terang market fluktuatif," katanya.
General Manager PHE ONWJ Irwansyah mengatakan belanja modal perseroan tahun ini untuk melakukan pengeboran tiga sumur, perawatan (workover) 11 sumur dan perawatan 220 sumur.
Untuk pengeboran, menelan dana US$35 juta dan workover 11 sumur sebesar US$30 juta. Sedangkan, untuk proyek penggantian produk pipeline sebesar US$63 juta dan peningkatan fasilitas di lima stasiun senilai US$33 juta.