Bisnis.com, MAKASSAR - PT Kalla Inti Karsa, anak usaha kelompok bisnis Kalla Group yang bergerak di sektor properti, mengestimasi pengoperasian pusat perbelanjaan Nipah Mall Makassar pada akhir semester II/2016, dan bakal menjadi properti komersial perseroan terbesar di wilayah timur.
Direktur Umum Kalla Inti Karsa (Kalla Property) Subhan Jaya Maputurung mengemukakan pengerjaan fisik pusat perbelanjaan terpadu tersebut telah mencapai sekitar 40% terkhusus untuk konstruksi bangunan yang menelan investasi mencapai Rp800 miliar secara kumulatif.
Secara terperinci, pusat perbelanjaan yang dibangun di atas lahan seluas 3,6 hektare di bilangan Urip Sumiharjo Makassar itu selanjutnya akan dilengkapi sejumlah fasilitas serta ruang terbuka dengan persentase mencapai 40% dari total lahan.
"Konsepnya kita green building, dan selanjutnya menjadi pusat perbelanjaan dengan fasilitas lengkap, di mana tersedia untuk diler otomotif, coffe shop, fesyen dan lainnya," kata Subhan kepada Bisnis.com, Selasa (19/1/2016).
Sebagai gambaran, lanjutnya, Nipah Mall diklaim menjadi properti komersial yang mengadopsi pengembangan pusat perbelanjaan seperti di Beach Walk di Bali maupun Paris Van Java di Jawa Barat.
Di sisi lain, Nipah Mall merupakan aset properti kedua segmen pusat perbelanjaan yang dikelola Kalla Properti setelah Mall Ratu Indah yang terletak di pusat Kota Makassar.
Menurut Subhan, pengerjaan fisik maupun konstruksi bangunan bakal digenjot agar mampu rampung paling lambat pada November 2016 mendatang dan selanjutnya memasuki tahapan pengoperasian.
Secara bisnis, pembangunan Nipah Mall mengikuti pula pertumbuhan kelas menengah Makassar yang terus menunjukkaan peningkatan dan tercermin dari okupansi yang stabil dan terjaga di level tinggi.
Manager Marketing Kalla Property, Rosmilah Sari, mengemukakan penjualan gerai maupun tenant Nipah Mall telah dilakukan perseroan pada awal tahun ini, di mana untuk tahal awal diprioritaskan untuk anchor tenant.
Menurutnya, sejumlah anchor tetant yang dipastikan telah bakal hadir di Nipah Mall adalah jaringan bioskop XXI serta jaringan pusat petbelanjaan Hero Premium.
"Selain itu, ada juga sekitar 10 anchor tenant yang saat ini masih dalam tahal negoisasi. Sedangkan untuk tentant skala ritel, selanjutnya akan kita pasarkan setelah progres fisik di atas 50%," katanya.