Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOM SARINAH, Menteri Arief Yahya: Sektor Pariwisata Paling Terdampak. Potensi Penurunan Belum Bisa Diketahui

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pariwisata merupakan sektor yang paling sensitif terdampak isu keamanan seperti kejadian ledakan bom.
Bom Sarinah. / Istimewa
Bom Sarinah. / Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pariwisata merupakan sektor yang paling sensitif terdampak isu keamanan seperti kejadian ledakan bom.

"Pariwisata itu hubungannya linear dengan isu keamanan. Kalau isu keamanan naik 10 persen atau artinya aman, pariwisatanya juga naik 10 persen," katanya.usai Dialog Kebangsaan Paradigma Baru Pengelolaan Sumber Daya untuk Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Sektor perdagangan, lanjut Arief, juga terdampak atas isu keamanan tersebut meski tidak separah pariwisata.

Selanjutnya, investasi menjadi sektor yang paling tidak sensitif terhadap perkembangan isu keamanan.

"Jadi istilahnha kalau bisa keamanan naik 10 persen, investasi hanya naik 1 persen. Begitu pula kalau turun 10 persen, akan turun 1 persen. Jadi yang paling sensitif itu pariwisata karena bisa positif dan negatif," katanya.

Kendati akan terpengaruh atas isu ledakan bom di depan Sarinah, Arief mengaku belum bisa memprediksi penurunan potensi wisata setelah kejadian tersebut.

"Harus dihitung berdasarkan Index Country Image, kalau karena sesuatu indeks kita turun 20 persen, pariwisata akan turun 20 persen kalau tidak segera di-'recover' (perbaiki)," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper