Bisnis.com, JAKARTA—Kendati berada diurutan ke-8 dari 77 dalam laporan akuntabilitas kinerja kementerian/lembaga yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, realisasi anggaran Kementerian Perindustrian tahun lalu hanya 77%.
Realisasi anggaran tersebut jauh dari target yang dicanangkan oleh Kemenperin yakni minimal 85%.
Menteri Perindustrian Saleh Husin yang notabene satu partai dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, mengatakan penyerapan anggaran per 31 Desember 2015 yang hanya mencapai 77% merupakan terendah dalam lima tahun terakhir.
“Rendahnya penyerapan anggaran Kementerian Perindustrian disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adanya kebijakan self blocking untuk dialokasikan ke kegiatan new initiative yang menyebabkan kegiatan tidak dapat dilaksanakan,” tuturnya, Senin (11/1).
Selain itu, Saleh berdalih penyerapan terendah dalam lima tahun ini juga disebabkan adanya tambahan anggaran senilai Rp1,85 triliun yang revisinya baru selesai pada September 2015.
Oleh karena itu, lanjutnya, hal ini tidak boleh terulang pada 2016. Seluruh bawahannya diminta untuk segera mempercepat realisasi anggaran. Kegiatan yang memerlukan proses lelang, menurutnya harus dipercepat.