Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Siap Tanggung Jawab Jaga Kestabilan Rupiah

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan Indonesia masih memiliki peluang untuk menjaga kestabilan rupiah sepanjang tahun ini. Menurutnya, masih ada ruang untuk melonggarkan moneter meski kondisi perekonomian dunia masih tidak pasti.
Agus Martowardojo/Antara
Agus Martowardojo/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan Indonesia masih memiliki peluang untuk menjaga kestabilan rupiah sepanjang tahun ini. Menurutnya, masih ada ruang untuk melonggarkan moneter meski kondisi perekonomian dunia masih tidak pasti.

Dia mengatakan Bank Indonesia akan terus mengikuti perkembangan yang ada. Dia melihat pada survei di pekan pertama Januari 2016 menunjukkan inflasi diperkirakan masih tinggi yaitu pada kisaran 0,73%.

“Tapi kalau kondisi dunia tidak pasti, kita mesti mengutamakan kestabilan karena kalau tidak semua kegiatan kita tidakk bisa mengarah kepada pertumbuhan ekonomi yang sustainable dan seimbang,” ujarnya, Jumat (8/1/2015).

Selain itu, ujarnya, yang perlu dikelola dengan baik lebih kepada harga pangan yang dapat mendorong inflasi kian tertekan. Pada Desember 2015, inflasi pada kelompok volatile food mencapai 3,53% (month-to-month), terutama bersumber dari kenaikan harga pada komoditas cabai merah, bawang merah dan daging ayam.

Sementara itu, keseluruhan tahun menunjukkan inflasi volatile food mencapai 4,84% (year-on-year) dan dinilai cukup rendah di tengah terjadinya gejala El Nino.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan laju inflasi 2016 sebesar 4±1%. Agus meyakini koordinasi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi perlu diperkuat, terutama terkait dengan kemungkinan penyesuaian administered prices dan mewaspadai tekanan inflasi volatile food.

“Pada koordinasi yang kita lakukan di Desember 2015, koordinasi dengan pemerintah dan menteri-menteri di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian agar di 2016, inflasi akan tetap terjaga dan tentu rupiah akan lebih terjaga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper