Bisnis.com, PADANG—Memasuki 2016, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatra Barat dan Jambi memperkirakan kenaikan target penerimaan berkisar 20% hingga 25%.
Kabid Humas DJP Sumbar Jambi Nan Sumarna menyebutkan perkiraan kenaikan target tidak jauh dari angka tersebut. Sebab, tahun lalu kenaikan target mencapai 39% dengan realisasi di akhir tahun hanya 76,75%.
“Perkiraannya sekitar 20% sampai 25%, tetapi kan belum ada ketetapan resmi dari pusat,” katanya, kepada Bisnis.com.
Adapun, realisasi penerimaan DJP Sumbar Jambi hanya 76,75%, atau Rp7,46 triliun. Angka itu masih jauh dari target Rp9,72 triliun yang dipatok pemerintah.
Meski hanya terealisasi 76,75%, jika dibandingkan dengan penerimaan tahun sebelumnya atau 2014, penerimaan tahun lalu masih mampu tumbuh 16,29%.
Nana mengungkapkan tekanan ekonomi global yang menyebabkan penurunan harga komoditas sawit dan karet ikut menghambat penerimaan karena sektor industri pengolahan yang didominasi olahan sawit dan karet ikut terpukul.
Bahkan, penurunan penerimaan pajak dari sektor pengolahan di daerah Sumbar dan Jambi mencapai 20% lebih.
Dia mengatakan untuk tahun 2016 kenaikan penerimaan diperkirakan mencapai 25% dari target tahun lalu.
“Kalau kenaikan target perkiraan kami bisa 20% sampai 25%, tetapi kanbelum ada ketetapan resmi dari pusat,” ujarnya.
Adapun, data DJP setempat mencatatkan realisasi penerimaan paling tinggi dari Kantor Palayanan Pajak (KPP) Pratama Solok yang mencapai 93,87% atau Rp485 miliar dari target Rp517 miliar.
Selanjutnya, penerimaan KPP Bangko 84,95% atau Rp363 miliar dari target Rp428 miliar, KPP Bukittinggi teralisasi 83,98% atau Rp622 miliar dari target Rp740 miliar, KPP Muara Bungo terealisasi 80,29% atau Rp397 miliar dari target Rp494 miliar.
Selain itu, KPP Kuala Tungkal terealisasi Rp76,46% atau Rp433 miliar dari target Rp567 miliar, KPP Payakumbuh terealisasi 76,20% atau Rp225 miliar dari target Rp296 miliar, KPP Jambi teralisasi 75,43% atau Rp2,25 triliun dari target Rp2,99 triliun.
Sedangkan KPP Padang I hanya terealisasi 75,04% atau Rp1,82 triliun dari target Rp2,43 triliun, dan KPP Padang II terealisasi 67,92% atau Rp848 miliar dari target Rp1,25 triliun.