Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan konsultan properti, PT Leads Property Services Indonesia memperkirakan pasar perkantoran di Jakarta akan mengalami penyesuaian yang signifikan tahun ini.
Leads menilai penyesuaian tersebut diakibatkan oleh limpahan pasokan ruang kantor baru yang diprediksi mencapai 715.000 m2 hingga Maret 2016. Pasokan ini diperkirakan terus menggerus tingkat okupansi perkantoran dan berdampak pada harga sewa.
Berdasarkan laporan Jakarta Property Market yang dipublikasikan Leads, pasokan baru akan memperlebar kesenjangan pasokan dengan tingkat permintaan. Bahkan dengan faktor makro ekonomi yang optimistispun, tingkat permintaan sulit menyerap pasokan baru yang terus bertambah.
“Dalam 6 bulan ke depan [September 2015--Maret 2016] akan ada tambahan ruang kantor baru seluas 715.000 m2. Okupansi akan mencapai level baru yang lebih rendah,” tulis Leads dalam laporan Minggu (3/1/2015).
Sepanjang 2015, Leads mencatat total pasokan ruang kantor baru di kawasan pusat niaga atau CBD mencapai 277.000 m2 sedangkan di luar kawasan CBD mencapai 191.000 m2. Leads menyebut, sejumlah proyek perkantoran yang semula ditargetkan rampung pada kuartal III 2015, ditunda hingga kuartal I 2016.
Hingga kuartal III 2015, Leads mencatat tingkat permintaan perkantoran di CBD mencapai 34.500 m2 sedangkan pasokan mencapai 144.000 m2.
Sementara itu, di kawasan non CBD, permintaan ruang kantor mencapai 15.400 m2 dengan pasokan baru seluas 192.000 m2. Tingkat penyerapan yang rendah membuat okupansi ruang kantor turun.
Secara keseluruhan Leads mencatat tingkat okupansi mencapai 88,7% per kuartal III 2015, turun 3,1% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Di lain pihak, PT Cushman & Wakefield Indonesia menilai pasokan baru ruang perkantoran akan menguntungkan tenant atau penyewa.
Head of Research & Advisory Cushman, Arief Rahardjo mengatakan penyewa akan mendapat banyak alternatif untuk relokasi kantor maupun perluasan kantor. “Maka tingkat penyerapan tahun 2016 akan lebih tinggi, disebabkan para penyawa mulai menempati ruang perkantoran di gedung-gedung yang baru selesai [pemba-ngunannya],” ujar Arief.
Cushman mengestimasi tingkat penyerapan tahun depan akan mencapai 220.000 m2, lebih tinggi dari 2015 sebesar 56.800 m2. Tingkat penyerapan sepanjang 2015 tersebut hanya tumbuh 1,3%. ()