Bisnis.com, DENPASAR - Bali mengekspor kerajinan dari bahan baku kulit senilai US$1,11 juta selama Oktober 2015, meningkat 4,82% dibandingkan dengan bulan sebelumnya (September 2015) yang tercatat US$1,06 juta.
"Namun perolehan devisa itu merosot 8,81% dibanding dengan bulan Oktober tahun 2014 yang mencapai US$1,21 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu (26/12/2015).
Ia mengatakan pengapalan matadagangan dari bahan baku kulit mempunyai andil 2,28% dari total ekspor Bali sebesar US$48,64 juta selama Oktober 2015, meningkat 21,49% dibanding bulan sebelumnya yang hanyaUS$ 40,03 juta.
Hasil kerajinan kulit yang menembus pasaran luar negeri itu antara lain berupa sepatu, sandal untuk pria dan wanita yang dibuat dengan desain yang unik dan menarik.
Selain itu juga aneka jenis tas untuk pria dan wanita dari semua golongan umur, ikat pinggang dan jaket.
Perajin Bali sangat kreatif memproduksi aneka jenis cinderamata bernilai seni unik dengan harga yang terjangkau oleh sebagian besar pelancong dalam negeri maupun turis asing yang berlibur ke Bali.
Panasunan Siregar menambahkan, hasil industri kerajinan skala rumah tangga itu paling banyak diserap pasaran Jepang yang mencapai 36,64%, menyusul Hong Kong 13,58%, Singapura 9,52%, Australia dan Amerika Serikat 6,77%.
Sementara itu Wayan Reden, seorang pemilik usaha kerajinan sepatu di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng menjelaskan, pihaknya memproduksi sepatu dari bahan kulit biawak yang memiliki nilai estetika sangat diminati konsumen dalam dan luar negeri.
Kulit biawak memiliki keunikan khusus karena dibuat dari 100% kulit hewan biawak. Pihaknya menekuni usaha ekonomi kreatif itu sejak empat tahun lalu bersamaan dengan berdirinya pusat toko sepatu miliknya.
"Kami mendirikan perusahaan 'TJtoe' untuk memudahkan para kolektor dan pencinta sepatu kulit mendapatkan produk yang berkualitas," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 menit yang lalu
Menteri Kelautan Minta Pagar Laut Tak Dibongkar: Itu Barang Bukti
38 menit yang lalu