Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JETRO: Indonesia Harus Bangun Industri Pendukung

Japan External Trade Organization (JETRO) menyatakan berdasarkan hasil kajian dunia usaha Jepang, Indonesia harus segera mengembangkan industri penunjang guna mempercepat pembangunan industri.n
Pabrik semen/Ilustrasi
Pabrik semen/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Japan External Trade Organization (JETRO) menyatakan berdasarkan hasil kajian dunia usaha Jepang, Indonesia harus segera mengembangkan industri penunjang guna mempercepat pembangunan industri.

Daiki Kasugahara, President Director JETRO Jakarta, mengatakan selain industri penunjang, kajian yang dilakukan oleh 1.000 peserta dari kalangan pengusaha di Indonesia dan Jepang ini sepakat sumber daya manusia menjadi isu yang harus segera diselesaikan.

“Hasil kajian kami diperlukan satu lembaga yang membahas dan membuat peta jalan pengembangan industri pendukung di Indonesia. Salah satu isu kita adalah industri mold dan dies. Kemudian kami ingin membuat kurikulum pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM,” ujarnya Senin (21/12/2015).

Jepang memiliki pengalaman dalam pembuatan kurikulum pendidikan yang mampu menjadikan akademisi sebagai katalisator pengembangan manufaktur. Oleh karena itu, ujarnya, kurikulum yang akan dibuat untuk Indonesia, diharapkan diterapkan di pusat pelatihan dan universitas teknologi.

Kepercayaan dunia usaha Jepang berinvestasi di Indonesia, lanjutnya, karena potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar. Dengan populasi penduduk terbesar di Asean, serta sejumlah paket kebijakan yang meningkatkan kepercayaan investor, ekonomi Indonesia akan membaik.

“Jika paket-paket ekonomi yang telah dikeluarkan diimplementasikan dengan baik, pasti berpengaruh pada pengembangan ekonomi Indonesia. Dunia usaha Jepang sangat optimistis. Kami senang pemerintah sekarang mendengarkan usulan pelaku usaha,” tuturnya.

Di lain hal, lanjutnya, kendati masih ada ketidakpastian hukum usaha di Indonesia, pemerintah saat ini memiliki kecenderungan untuk memperbaikinya. Hal itu terlihat juga dari proses daftar negatif investasi yang melibatkan pelaku usaha.

Saat ini, lanjutnya, JETRO tengah berkomunikasi dengan dunia usaha Jepang yang ingin berinvestasi di Indonesia pada tahun depan. Kendati belum mengantongi nilai total investasi, sektor yang paling diminati pelaku usaha Jepang adalah jasa.

Syarif Hidayat, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dalam pembangunan industri mold dan dies. Tahun depan, fasilitas mold dan dies sudah beroperasi.

“Kami memfasilitasi pengembangan mold dan dies. Ini mengarah pada basis industri otomotif dan elektronika yang banyak membutuhkanmold dan dies. Nanti kita fasilitasi untuk industri kecil dan menengah, industri komponen yang ada di seluruh Indonesia,” tuturnya.

Pendirian fasilitas mold dan dies di ITB, menurutnya, adalah proyek uji coba. Jika dalam pengembangannya dinilai berhasil, maka Kemenperin akan membangun fasilitas serupa di sejumlah wilayah yang menjadi sentra industri.

Menurutnya, fasilitas mold dan dies memiliki peranan penting dalam pembangunan industri nasional. Saat ini sebagian besar mold dan dies yang berada di Indonesia dimiliki oleh industri Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper