Bisnis,com, JAKARTA – Setelah delapan tahun perundingan, akhirnya aksesi keanggotaan Liberia di World Trade Organization (WTO) secara resmi telah disahkan pada pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO di Nairobi, Kenya.
Dengan demikian, Liberia menjadi anggota WTO ke-63 sekaligus menjadi anggota ke-35 yang masuk dalam kategori Least Developing Countries (LDCs).
Dalam siaran pers Kementerian Perdagangan yang diterima Bisnis.com, Senin (21/12/2015) Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf menyampaikan bahwa proses aksesi keanggotaan Liberia merupakan perjalanan panjang bersejarah mengingat negara tersebut sedang dalam proses rekonstruksi pasca perang bersaudara dan bencana penyakit epidemik Ebola tahun lalu.
Masuknya Liberia sebagai anggota WTO diharapkan menarik investasi asing antara lain di sektor energi, transportasi, infrastruktur, pertanian, dan lainnya. Keanggotaan Liberia di WTO diyakini akan memberikan kontribusi terhadap penguatan sistem perdagangan multilteral.
Protokol aksesi secara resmi ditandatangani oleh Dirjen WTO WTO Roberto Azevedo dan Presiden Liberia pada akhir acara seremonial. Liberia diberikan waktu sampai dengan 15 Juni 2016 untuk meratifikasi komitmen keanggotaannya sebagai anggota WTO atau 30 hari setelah menyampaikan dokumen “acceptance” protokol aksesi kepada Dirjen WTO.