Bisnis.com, JAKARTA—Optimistis terhadap pasar wisatawan di Yogyakarta dan sekitarnya, PT Taman Wisata Jogja Bay Waterpark membuat wahana permainan air dengan nilai investasi Rp270 miliar.
CEO PT Taman Wisata Jogja Bay Waterpark Bambang Soeroso mengatakan kawasan wisata yang hadir di Manguwoharjo Depok, Sleman seluas 7,7 hektare ini menjadi wahana permainan air terbesar di Indonesia. Adapun area parkir dan penghijauan menempati lahan sekitar 2,7 hektare.
Jogja Bay Waterpark juga menjadi sarana edukasi dengan menyediakan 19 jenis wahana. Satu program yang menjadi unggulan ialah ‘How to survive in tsunamy and earthquake’, di mana pengunjung mendapatkan keseruan sekaligus pemahaman keselamatan diri dari berbagai jenis ombak.
Mengusung tema Pirates Adventure, Bambang menuturkan setiap program dalam arena dikemas dengan teknologi tinggi, sehingga mampu menyajikan delapan jenis ombak, termasuk ombak tsunami. Selain itu, manajemen menghadirkan kolam unggulan rapid river yang memiliki tempat untuk arung jeram.
Wahana wisata ini juga dilengkapi dengan bingkai dongeng yang memadukan cerita antara latar tradisi Yogya dengan misi kisah petualangan para bajak laut asal Eropa. Penayangan cerita dituangkan di panggung khusus dengan tribun penonton mencapai 700 orang.
Mengenai alasannya membuat wahana air terbesar di Indonesia, Bambang mengatakan Yogyakarta membutuhkan terobosan dalam memaksimalkan kunjungan wisatawan, yaitu dengan adanya destinasi baru yang lebih modern. Pasalnya, sejauh ini lokasi wisata di sana hanya berkutat pada unsur budaya peninggalan sejarah dan pesona alam yang natural.
Menurutnya, Pemerintah Daerah Yogyakarta perlu lebih serius membenahi dan mengembangkan infrastruktur pariwisata, salah satunya dengan membuat lokasi plesir yang baru. Selama ini, pengembangan yang marak baru sebatas pada hotel tanpa penambahan objek-objek atau destinasi alternatif.
“Maraknya pembangunan hotel tanpa diikuti dengan penambahan destinasi atau objek wisata, akan menjadi masalah bagi industri pariwisata masa depan. Karena itu, perlu kerjasama berbagai pihak guna menambah atau memperbaiki infrastruktur di sektor pariwisata,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (19/12/2015).