Bisnis.com, JAKARTA—Produsen produk barang mewah asal Italia, Prada kemarin melaporkan penurunan tajam keuntungannya akibat melemahnya permintaan dan kunjungan wisatawan dari Asia sehingga perusahaan itu terpaksa memangkas biaya produksinya.
Prada menyatakan keuntungan bersih selama sembilan bulan pertama hingga Oktober turun sebesar 26,4% menjadi 235,1 juta euro atau US$256 juta. Angka penjualannya dilaporkan naik hanya 1,2% atau senilai 2,6 miliar euro, sedangkan keuntungan operasinya turun hampir 13%.
Melemahnya pasar Prada di kawasan Asia Pasifik turut memangkas pendapatan perusahaan itu dalam beberapa kuartal terakhir. Akibatnya, keuntungan perushaan terus menurun.
"Pelemahan ini akibat menurunnya konsumsi warga lokal maupun kunjungan turis terutama dari Asia seperti dari Hong Kong dan Makau," menurut pernyataan Prada sebagaimana dikutip channelnewsasia.com, Rabu (16/12/2015).
Guncangan pasar keuangan dan risiko sosial politik ikut mempengaruhi jumlah belanja konsumen selain berkurangnya kunjungan turis asing, menurut pernyataan itu.