Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Infrastruktur KEK Dinilai Lambat

Pemerintah diminta untuk segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) di sejumlah daerah di Tanah Air.
Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) mendapat penjelasan dari Dirut PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer (kanan) mengenai rencana pengembangan kawasan wisata Mandalika saat peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/12). /Antara
Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) mendapat penjelasan dari Dirut PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer (kanan) mengenai rencana pengembangan kawasan wisata Mandalika saat peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/12). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah diminta untuk segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) di sejumlah daerah di Tanah Air.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengatakan beberapa investor telah menyatakan minatnya untuk berbisnis di kawasan khusus, namun belum rampungnya infrastruktur menjadi hambatan tersendiri.

"Kebanyakan kawasan industri dan KEK dimobilisasi oleh pemerintah, ini cukup lambat. Tidak hanya tata ruang, tapi juga pengelolaan kelembagaan yang lambat," katanya di Jakarta, Senin (14/12/2015).

Percepatan pembangunan kawasan khusus, imbuhnya, tidak hanya bertujuan untuk melakukan hilirisasi industri namun juga pemerataan industri, sehingga aktivitas produksi tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.

"Peningkatan kegiatan industri perlu dipercepat untuk mengurangi impor produkbahan baku dan barang modal," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper