Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petugas Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian sedang melakukan pemeriksaan adanya kandungan formalin/Antara
Petugas Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian sedang melakukan pemeriksaan adanya kandungan formalin/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Inovasi produk pertanian pangan dinilai sangat rendah sehingga pemerintah diminta meningkatkan riset dan inovasi untuk mengangkat daya saing produk pertanian.

Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan riset produk pertanian sangat penting mengingat saat ini sektor tersebut rentan terhadap gangguan cuaca.

Dia mencontohkan, varietas padi harus terus diperbaharui terutama melalui riset untuk menemukan varian yang tahan terhadap cuaca.

"Riset produk pertanian di dalam negeri sangat kurang. Padahal, para ahli banyak yang bisa direkrut," ujarnya, Jumat (11/12/2015).

Oleh karena itu, diperlukan political will dari pemerintah terutama dalam penyediaan anggaran yang memadai untuk mendukung riset.

Menurutnya, biaya riset pertanian cukup tinggi terutama dalam penelitian karena membutuhkan waktu cukup lama.

Dihubungi terpisah, Sekda Kabupaten Bandung Sofian Nataprawira mengatakan pembangunan ketahanan pangan dan pertanian menjadi prioritas di Kabupaten Bandung sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2015. 

Fokusnya antara lain pemantapan distribusi pangan dan percepatan penganekaragaman pangan sesuai dengan karakteristik daerah.

"Peningkatan kesejahteraan masyarakat petani juga prioritas melalui upaya pemberdayaan kelompok pelaku usaha dan pelaku utama pada bidang agribisnis khususnya komoditas unggulan," kata Sofian.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Bandung mengambil dua langkah strategis di antaranya meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper