Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PINJAMAN CHINA: Komitmen Utang Diteken Bulan Ini

Komitmen penyaluran pinjaman China untuk pembiayaan dukungan konstruksi pemerintah atas empat ruas tol senilai Rp8,23 triliun diyakini segera diteken bulan ini, menyusul Bank Exim China yang telah menyelesaikan surat persetujuan pinjaman untuk tiga ruas.
Ilustrasi mata uang yuan
Ilustrasi mata uang yuan

Bisnis.com, JAKARTA—Komitmen penyaluran pinjaman China untuk pembiayaan dukungan konstruksi pemerintah atas empat ruas tol senilai Rp8,23 triliun diyakini segera diteken bulan ini, menyusul Bank Exim China yang telah menyelesaikan surat persetujuan pinjaman untuk tiga ruas.

Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W. Husaini mengatakan, saat ini Exim Bank China sudah menyerahkan dokumen loan agreement untuk tiga ruas tol kepada Kementerian Perdagangan China.

Ketiga ruas tersebut yakni ruas Solo—Ngawi—Kertosono dengan nilai pinjaman Rp2,83 triliun, Cileunyi—Sumedang—Dawuan Rp3,4 triliun, dan Balikpapan—Samarinda Rp763 miliar. Dengan demikian, tersisa satu ruas lagi yang tengah diproses di Bank Exim China, yakni ruas Manado—Bitung dengan nilai pinjaman Rp1,24 triliun.

“Sekarang sudah di mejanya menteri perdanganan, tinggal selanjutkan diserahkan ke kita. Ruas Manado—Bitung mungkin minggu depan,” katanya, Kamis (10/12/2015).

Menurutnya, pihak China sudah memberi komitmen untuk menyelesaikan loan agreement tahun ini. Seturut rencana awal, proses finalisasi loan agreement ditargetkan sudah selesai pada 15 Desember 2015. Meski demikian, untuk mengantisipasi penundanaan, Kementerian PUPR telah meminta kepada Kementerian Keuangan untuk mengundur penutupan anggaran hingga 29 Desember 2015.

Hediyanto mengatakan, proses menuju persetujuan loan agreement ini sudah jauh lebih cepat dibandingka tahun-tahun sebelumnya, yang bisa mencapai lebih dari setahun. Lambatnya proses tidak saja terjadi di pihak China, tetapi terutama di pemerintah Indonesia.

Untuk itu, Kementerian PUPR telah mengupayakan percepatan pemenuhan persyaratan yang diminta pihak China sehingga seluruh proses dapat dikebut dalam tiga bulan setelah penandatanganan kontrak konstruksi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper