Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepastian Insentif Fiskal Dapat Percepat Pembangunan Smelter

Kementerian Perindustrian meminta kementerian dan lembaga terkait memberikan insentif fiskal kepada industri smelter yang tengah melaksanakan pembangunan untuk mempercepat program hilirisasi.
Aluminium ingot produksi PT Inalum/Setkab
Aluminium ingot produksi PT Inalum/Setkab

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian meminta kementerian dan lembaga terkait memberikan insentif fiskal kepada industri smelter yang tengah melaksanakan pembangunan untuk mempercepat program hilirisasi.

I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, mengatakan kepastian pemberian insentif fiskal utamanya tax holiday dapat mempercepat proyek pembangunan smelter yang saat ini mulai melambat akibat kesulitan pendanaan.

“Menurut saya penyelesaiannya adalah memberikan tax holiday kepada investor yang kesulitan pendanaan hingga berakibat proses pembangunan melambat. Harus kita bantu, karena telah terlihat mereka tidak akan mundur, akan terus maju dan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya Selasa (1/12/2015).

Menurutnya, pemerintah jangan melihat tax holiday dapat merugikan penerimaan negara. Pasalnya, kepastian pemberian tax holidaydapat meningkatkan investasi di Indonesia dan berujung pada peningkatan lapangan kerja serta penerimaan pajak.

Khusus produk hasil pemurnian alumina, ujarnya, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 400.000 ton aluminium dari 250.000 ton per tahun agar dapat menyerap sekitar 1 juta ton alumina hasil produksi smelter dalam negeri.

Sesuai dengan rekomendasi tim negosiasi ketika Inalum diambil alih oleh pemerintah dari konsorsium Jepang, perusahaan ini harusmampu memasok aluminium primer dan aluminium alloy untuk kebutuhan domestik dan ekspor.

Perusahaan juga harus mengembangkan aluminium alloy guna memenuhi kebutuhan industri hilir aluminium domestik yang difokuskan untuk kabel transmisi listrik. Selain itu, pada tahap pengembangan I hingga 2017, Inalum harus menambah kapasitas aluminium primer atau aluminium ingot menjadi 400.000 ton per tahun dari saat ini hanya 250.000 ton per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper