Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Diminta Tarik Investasi Industri Alkes

Pelaku industri alat kesehatan mengatakan bahwa pemerintah perlu membuat konsep yang bisa mendorong investasi di sektor tersebut, terlebih dengan kondisi produk impor yang masih menguasai 90% pasar.
Penjual merapikan oksigen murni dalam kaleng di salah satu toko alat kesehatan di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (14/10)./Antara
Penjual merapikan oksigen murni dalam kaleng di salah satu toko alat kesehatan di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (14/10)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri alat kesehatan mengatakan bahwa pemerintah perlu membuat konsep yang bisa mendorong investasi di sektor tersebut, terlebih dengan kondisi produk impor yang masih menguasai 90% pasar.

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Sugihadi mengatakan bahwa dukungan tersebut bisa dilakukan dalam bentuk pemberian insentif, kemudahan perizinan hingga permodalan.

“Kalau bisa, setelah sudah ada yang mau investasi, ada jaminan kalau pemerintah akan menggunakannya. Jadi ada kepastian serapannya ke mana,” ujarnya pada Bisnis.com belum lama ini.

Dia menjelaskan bahwa kondisi industri alkes dalam negeri masih sangat lemah dalam bersaing dengan produk impor. Adapun produk yang bisa dibuat masih dengan teknologi sederhana seperti inkubator bayi, tempat tidur dan furnitur rumah sakit lainnya.

Selain itu, faktor konsumen yang sudah terbiasa menggunakan produk impor, membuat pemain di sektor alkes lebih nyaman menjadi importir, ketimbang harus berinvestasi dengan risiko besar.

“Memang kalau swasta di dalam negeri mau investasi juga masih ada kendala. Baik dari sisi tenaga kerja, teknologi, juga dari sisi permodalan,” katanya.

Dia mengatakan bahwa dari sisi permodalan, pelaku industri alkes yang mayoritas merupakan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sangat memiliki keterbatasan dalam mengembangkan usaha. Menurutnya, sektor tersebut masih belum memikat pemain-pemain besar akibat hal-hal seperti ketiadaan insentif yang menarik dan teknologi yang rumit serta mahal.

“Pemain alkes itu hanya beberapa yang besar, itu juga awalnya dari IKM. Sektor ini belum menarik bagi investor besar, belum ada grup besar yang mau ke Indonesia,” jelasnya.

Dia mengatakan persoalan teknologi juga menjadi kendala. Selain modal yang dibutuhkan, faktor sumber daya manusia (SDM) menjadi hambatan utama dalam pengembangan teknologi alkes di Tanah Air. Menurutnya, pemerintah juga harus memfasilitasi pendidikan untuk memperkuat SDM di sektor ini.

“SDM ahli masih terbatas. Untuk di kalangan pemerintah sendiri, SDM untuk alkes masih sebatas untuk memasang dan membetulkan saja. Jadi setelah tahu ke mana arah pengembangan industri alkes, pendidikannya juga diarahkan ke sana juga,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Shahnaz Yusuf
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper