Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia masih menjadi tujuan wisata asing. Dari catatan Badan Pusat Statistik pada Oktober 2015 terlihat jumlah wisatawan manca negara mengalami kenaikan 2,11% atau mencapai 825.818 orang, sedangkan Oktober 2014 hanya 808.767 orang.
"Jika dibandingkan dengan 2014, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara naik," ujar Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Namun, jika dibandingkan dengan September 2015, jumlah itu menurun. "Kemungkinan disebabkan oleh bencana asap," kata Sasmito Hadi Wibowo.
Sasmito menjelaskan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Oktober 2015 jika dibandingkan dengan September 2015 tercatat mengalami penurunan sebesar 4,99% dari sebelumnya 869.179 orang menjadi 825.818 orang.
Menurut dia, secara year on year, sepanjang 2015 tren kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami kenaikan setiap bulan jika dibandingkan dengan 2014. "Wisatawan dari Singapura tertinggi, mencapai 14,79%," ujarnya.
"Wisatawan berkebangsaan Singapura paling banyak, meskipun jika dibandingkan dengan 2014 mengalami penurunan. Untuk Malaysia, juga menurun, tetapi untuk Jepang hampir tidak mengalami perubahan," kata Sasmito.
Sasmito menambahkan, penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara asal Singapura dan Malaysia tersebut kemungkinan diakibatkan adanya permasalahan kabut asap yang melanda wilayah Indonesia pada waktu itu.
Persentase Terbesar Wisatawan dari 5 Negara
Negara | Persentase |
1. Singapura | 14,79% |
2. Australia | 12,36% |
3. China | 12,30% |
4. Malaysia | 11,66% |
5. Jepang | 5,28% |
Sumber: BPS
Berdasarkan pintu masuk, kenaikan paling tinggi tercatat di Bandara Internasional Lombok Nusa Tenggara Barat sebesar 36,43%. "Semoga pada Desember 2015 akan ada lonjakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Kita belum tahu pasti, tetapi bisa saja lebih dari 900.000 orang atau bahkan mencapai 1 juta orang," ujar Sasmito.
Secara kumulatif pada periode Januari hingga Oktober 2015, jumlah kunjungan wisman mencapai 8,02 juta kunjungan atau naik 3,38% dibanding kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 7,76 juta kunjungan.
Sementara itu, untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi pada Oktober 2015 mencapai rata-rata 56,60% atau naik 2,31 poin dibandingkan dengan TPK Oktober 2014 yang tercatat sebesar 54,29%. Begitu pula jika dibanding TPK September 2015, TPK hotel berbintang pada Oktober 2015 naik 0,34 poin.
"Penghunian kamar hotel meningkat signifikan. Angka ini tertinggi ketiga sejak 2012 hingga 2015. Semoga selanjutnya akan naik kembali khususnya pada akhir tahun karena ada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara," kata Sasmito.
Untuk rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi selama Oktober 2015 tercatat sebesar 1,92 hari, terjadi penurunan sebesar 0,06 poin, jika dibandingkan keadaan Oktober 2014.