Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Hotel: Akhir Tahun, Keterisian Hotel di Sulsel Diprediksi Turun 20%

Tingkat penghunian kamar hotel di Sulawesi Selatan pada akhir tahun ini diprediksi mengalami penurunan sebesar 20%, lebih rendah dari capaian rata-rata 65%.
Four Points Hotel Makasar/tripadvisor
Four Points Hotel Makasar/tripadvisor

Bisnis.com, MAKASSAR—Tingkat penghunian kamar hotel di Sulawesi Selatan pada akhir tahun ini diprediksi mengalami penurunan sebesar 20%, lebih rendah dari capaian rata-rata 65%.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan berbagai kegiatan liburan seperti perayaan hari natal dan tahun baru selama bulan Desember dinilai tidak mampu mengangkat tingkat penghunian kamar hotel (okupansi), lantaran selama ini hampir seluruh hotel di Sulsel masih sangat mengandalkan kegiataan Meeting, Incentive, Confrence & Exhibition (MICE) untuk meningkatkan okupansi.

“Banyak pihak selalu salah persepsi bahwa bulan Desember itu bulan panen atau peak season, tetapi justru sebaliknya Desember merupakan bulan sepi karena kegiatan meeting sudah jarang digelar pada bulan tersebut,” kata Anggiat kepada Bisnis, Kamis (26/11/2015).

Lebih lanjut, dia menuturkan kunjungan wisatawan yang berlibur pada akhir tahun juga dinilai tidak mampu mendongkrak okupansi hotel. Menurutnya, hal itu disebabkan Makassar bukanlah tujuan wisata favorit para wisatawan seperti Bali, Jakarta, ataupun Yogyakarta.

“Kalau tidak ada kegiatan MICE, maka tingkat hunian hotel di Sulsel dipastikan menurun. Sehingga diperkirakan pada Desember okupansi hanya akan mencapai 45% atau menurun sekitar 20% dari capaian rata-rata sebesar 65%,” ujarnya.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat pada Desember 2014 lalu okupansi hotel di Sulsel memang mengalami penurunan yaitu mencapai 42,9% atau menurun jika dibandingkan dengan okupansi pada November 2014 yang mencapai 52,57%.

Sementara itu, pada Agustus 2015 okupansi hotel tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian pada Juli 2015. BPS mencatat okupansi hotel pada Agustus 2015 mencapai 45,78%, sedangkan pada Juli 2015 hanya 41,24%.

Di sisi lain, untuk mendongkrak okupansi hotel pada akhir tahun, berbagai hotel berbintang di Sulsel telah menyiapkan sejumlah penawaran spesial seperti potongan tarif kamar, hingga menyelenggarakan berbagai kegiatan hiburan.

General Manager Aston Makassar Hotel & Convetion Hotel Joko Budi Jaya menyatakan pihaknya akan memberlakukan harga spesial untuk setiap pemesanan kamar yang diberlakukan pada 31 Desember 2015.

“Selain memberikan penawaran harga spesial, kami juga menyelenggarakan kegiatan hiburan bertema Uptown Carnival pada malam perayaan pergantian tahun baru,” jelasnya.

Strategi serupa juga diterapkan oleh hotel pendatang baru di Makassar yaitu Four Points Hotel by Sheraton Makassar.

Executive Assistant Four Points Hotel by Sheraton Makassar Kartika mengatakan pihaknya memberlakukan harga spesial untuk pemesanan kamar tipe deluxe pada malam perayaan tahun baru seharga Rp2,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper