Bisnis.com, MANILA--Pemimpin perusahaan di kawasan Asia Pasifik menempatkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi terbaik kedua setelah China, dan mengungguli Singapura yang dikenal sebagai pusat perdagangan dan investasi kawasan.
Berdasarkan Survei Price Waterhouse Coopers (PWC), Singapura hanya mendapat 46% responden chief executive officer (CEO yang menyatakan akan meningkatkan investasinya selama 12 bulan ke depan, di bawah posisi Indonesia yang mendapat 52%.
Survei dilakukan terhadap 800 CEO perusahaan di kawasan Asia Pasifik terhadap upaya perbaikan iklim investasi Indonesia.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penanaman Modal Franky Sibarani menilai hasil survei itu menunjukan CEO negara anggota APEC masih meyakini iklim investasi di Indonesia semakin kondusif.
"Kepercayaan investasi itu akan dikelola dengan baik, terutama dengan menginformasikan reformasi kebijakan investasi oleh pemerintah," katanya di sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Manila, Kamis(19/11/2015).
Survei PWC menyebutkan, secara keseluruhan 68% investasi akan dikucurkan ke wilayah APEC, sisanya 32% ke wilayah lain.
Realisasi investasi negara anggota APEC mendominasi arus investasi ke Indonesia. Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi 20 negara APEC dalam lima tahun terakhir berkontribusi hingga 77,5% dari total investasi, dengan nilai mencapai US$76 miliar.
Tren realisasi investasi mengalami peningkatan meski sempat melorot pada 2014 akibat pelemahan ekonomi global.
Posisi realisasi investasi negara APEC pada 2010 tercatat US$9,2 miliar, lalu meningkat menjadi US$10,5 miliar pada 2011 dan US$12,8 miliar pada tahun berikutnya.
Realisasi investasi naik semakin drastis menjadi US$16,1 miliar pada 2013, namun kemudian merosot menjadi US$15,1 miliar pada tahun lalu.
Sementara itu, realisasi investasi negara APEC sampai September 2015 tercatat US$11,9 miliar.