Bisnis.com, MANILA--Situasi ekonomi dunia diperkirakan masih diselimuti kabut tebal ketidakpastian pada tahun-tahun mendatang akibat permintaan pertumbuhan yang tidak kokoh, volatilitas pasar keuangan dan berbagai permasalahan struktural.
Tiga hal tersebut tertuang dalam Komunike Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2015 di Manila, yang dihadiri oleh seluruh atau 21 pimpinan ekonomi anggota pada 16-19 November 2015.
Komunike Manila juga menyebutkan, ekonomi Asia-Pasifik sejauh ini masih kokoh, meskipun masih ada sejumlah tantangan untuk mengakselerasi pertumbuhan pada masa mendatang.
"Melemahnya pertumbuhan permintaan eksternal membuat kita harus fokus mempromosikan permintaan domestik. Kecepatan menyesuaikan struktur dan daya saing ekonomi adalah kebutuhan yang paling mendesak," kata para pemimpin APEC itu.
Aras baru pertumbuhan, lanjut Komunike, bisa ditempuh melalui reformasi struktural yang memperkuat produktivitas, perdagangan jasa, fasilitas dan liberalisasi investasi, investasi infrastruktur, sains, inovasi dan teknologi, yang diharapkan bisa mengarah pada pertumbuhan yang lebih seimbang dan berkelanjutan.
APEC mengimbau para anggota untuk melakukan upaya lebih intensif untuk membasmi kemiskinan, serta mereduksi ketimpangan yang dianggap sebagai hambatan bagi laju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di kawasan.