Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Eropa ke Jabar Tipis Terus, Ini Musababnya

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluhkan masih kurang menariknya kawasan tersebut bagi investor asal negara Eropa.
Ilustrasi investasi/coastalinvestment.ae
Ilustrasi investasi/coastalinvestment.ae

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluhkan masih kurang menariknya kawasan tersebut bagi investor asal negara Eropa.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu mengatakan pihaknya mendapat pertanyaan dari Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kenapa investasi Eropa tahun ini tidak kencang.

Menurutnya selama ini banyak delegasi datang tetapi lebih bersifat penjajakan. “Ini sedang kami pikirkan, investasi mereka kecil-kecil,” katanya di Bandung, Kamis (5/11/2015).

Dadang mengaku heran dengan realisasi investasi negara-negara Eropa ke Jabar dalam dua tahun terakhir apakah karena perlambatan ekonomi atau minimnya informasi tentang investasi di Jabar.

Padahal setidaknya, ada proyek-proyek yang bisa ditawarkan pada negara-negara Eropa mulai dari infrastruktur, pengolahan sampah dan eksplorasi panas bumi.

Bulan ini BPMPT mencoba menjemput bola dengan menjajaki peluang-peluang investasi yang bisa menarik minat Eropa salah satunya dengan menggelar market sounding di Jerman.

Belgia juga menurutnya sudah ditawari untuk menggelontorkan investasi di sektor pelabuhan. “Belgia tertarik pasti karena punya kemampuan. Belanda kalau dia datang kesini juga akan ditawari,” ujarnya.

Menurutnya yang termasuk stabil investasi ke Jabar hanyalah negara-negara Asia seperti Jepang, China dan Korea Selatan baik dari sisi nilai maupun jumlah tenaga kerja yang direkrut. “Pak Gubernur sampai heran dengan minat Eropa ke Jabar,” katanya.

Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat menilai belum banyaknya investor asing terutama Eropa untuk menanamkan modal di Jabar karena perizinan yang masih berbelit-belit.

Sekretaris Apindo Jabar Martin B. Chandra menyatakan sulitnya investor untuk menanamkan modalnya di Jabar karena perizinan masih konvensional. "Sementara investor itu berkeinginan kemudahan agar investasi mereka dengan cepat terealisasi," katanya.

Selain itu, jaminan keamanan pun menjadi pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya di Jabar."Kalau masih ada demo-demo ditambah perizinan yang sulit itu sukar untuk mendatangkan investor. Karena mereka ingin nyaman dalam berinvestasi," katanya.

Menurutnya, pemerintah harus segera memperpendek sistem perizinan untuk menyedot investor datang ke kawasan Aerocity.Sebab, jika hal tersebut tidak dilakukan maka pembangunan kawaswan industri akan tersendat bahkan menjadi lama."Paket kebijakan yang digulirkan cukup untuk diadopsi pemerintah daerah secara cepat agar investor lebih banyak yang datang," ujarnya.

Sebelumnya Dubes Belgia Patrick Herman mengatakan minat pengusaha Belgia ke Jabar cukup besar. Pada Maret 2016 nanti pihaknya berencana menjalin kerja sama dengan pemerintah, kamar dagang, kampus dan agensi di Jabar untuk memperkenalkan teknologi baru.

 

Data Investasi Eropa ke Jabar Semester I/2015

--------------------------------------------------------------------------

Belanda: 30 Proyek (Rp1,031 triliun)

Perancis: 5 Proyek (Rp471 miliar)

Luxembourg: 2 Proyek (Rp358 miliar)

Inggris: 13 Proyek (Rp258 miliar)

Jerman: 12 Proyek (Rp92 miliar)

Polandia: 1 Proyek (Rp140 miliar)

(Sumber: BPMPT Jabar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper