Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS), the Fed, akan menurunkan suku bunga sebanyak satu kali pada akhir tahun ini.
“Jika potential risk tidak terjadi, kemungkinan-kemungkinan FFR [Fed Funds Rate] turun sekali pada Desember,” katanya dalam acara Taklimat Media Perkembangan Ekonomi Terkini, Rabu (8/5/2024).
Perry menyampaikan, perkiraan tersebut seiring dengan pernyataan pejabat Fed yang belakangan less hawkish, meski memang belum terlihat dovish.
Hal ini mempertimbangkan tingkat inflasi di AS yang masih di atas target dan kondisi atau aktivitas perekonomian yang masih kuat.
Lebih lanjut, Perry menyampaikan bahwa perkiraan FFR tersebut juga telah memicu penurunan tingkat imbal hasil US Treasury, baik yang bertenor 2 tahun maupun 10 tahun.
Sejalan dengan itu, indeks dolar AS telah menurun menjadi 105,5 per 7 Mei 2024, yang sebelumnya mencapai 106,3, bahkan diperkirakan akan menguat ke level 107.
Baca Juga
Perkembangan tersebut kata Perry akan mendukung stabilitas perekonomian di dalam negeri. Perekonomian global juga diperkirakan lebih baik dari perkiraan sebelumnya.
BI mencatat, inflow atau aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik telah mencapai Rp22,84 triliun pada pekan pertama dan kedua Mei 2024.
Di pasar SBN, inflow tercatat mencapai Rp8,1 triliun, terdiri atas inflow Rp5,74 triliun pada pekan pertama Mei 2024 dan Rp2,36 triliun pada pekan kedua Mei 2024.
Perry mengatakan, terjadi juga aliran masuk modal asing di SRBI sebesar Rp19,77 triliun, terdiri atas Rp16,19 triliun pada pekan pertama Mei dan Rp3,58 triliun pada pekan kedua Mei.
Sementara itu, Perry mengatakan masih terjadi aliran modal keluar atau outflow dari pasar saham sebesar Rp5,03 triliun. Dia meyakini, aliran modal asing akan kembali masuk ke pasar saham ke depan seiring dengan prospek perekonomian Indonesia yang positif.