Bisnis.com, SINGAPURA—Salah satu anak usahanya masuk dalam daftar perusahaan besar di balik kebakaran hutang dan lahan, ini jawaban Direksi Royal Golden Eagle (RGE).
Adapun, salah satu anak usaha RGE, yakni Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) disebut dalam daftar perusahaan penyebab kebakaran hutan dan lahan oleh Walhi.
Direktur RGE Anderson Tanoto menuturkan salah satu hasil produk APRIL yakni kertas. Sementara, kayu yang telah dibakar tak lagi bisa digunakan sebagai bahan baku kertas. “Bahan baku kami kayu, kenapa mau bakar kayu sendiri? Itu tidak masuk akal,” jelas Anderson dalam pertemuan dengan wartawan di Singapura, Selasa malam (3/11/2015).
Anderson juga mengklaim anak usaha RGE lainnya yakni Asian Agri tak mungkin menjadi pelaku pembakaran lahan. Pasalnya, sebut dia, Asian Agri tak ekspansif dalam 10 tahun terakhir.
Hingga kini Asian Agri disebutkan memiliki 160.000 hektar lahan. Rinciannya, 100.000 hektar lahan inti, sedangkan 60.000 hektar sisanya milik petani plasma. Adapun, dari lahan milik petani plasma tersebut, 11.000 di antaranya merupakan lahan petani swadaya.
Walhi sebelumnya merilis daftar perusahaan besar di balik terbakarnya hutan dan lahan. Daftar itu diklaim sebagai hasil analisis kebakaran hutan dan lahan di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Manajer Kampanye Walhi Nasional Edo Rakhman merinci beberapa grup besar yang terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan yakni Sinar Mas, Wilmar, APP, APRIL, Simederby, First Resources, Provident, Sampoerna, PTPN, Simederby, Cargil, dan Marubeni.