Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I, Investasi Industri Baja Capai Rp6,63 Triliun

Kondisi industri baja menunjukkan perkembangan positif dari tahun ke tahun. Tercatat 352 perusahaan industri baja nasional yang mampu menyerap 200.000 tenaga kerja dengan kapasitas produksi mencapai 14 juta ton per tahun.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan memberikan sambutan pada acara Launching Steel Indonesia Expo 2016 di Jakarta, 4 November 2015
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan memberikan sambutan pada acara Launching Steel Indonesia Expo 2016 di Jakarta, 4 November 2015

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi industri baja nasional menunjukkan perkembangan positif dari tahun ke tahun. Tercatat 352 perusahaan industri baja nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi mampu menyerap 200.000 tenaga kerja dengan kapasitas produksi mencapai 14 juta ton per tahun.

Sementara itu, ekspor baja pada 2014 mencapai US$2,23 miliar atau naik 16,91% dibandingkan tahun sebelumnya senilai US$1,91 miliar. Sedangkan nilai impor baja pada tahun lalu tercatat US$12,58 miliar, yang berarti turun 0,19% dibandingkan 2013 senilai US$12,6 miliar.

“Di sisi lain, kebutuhan baja domestik terus meningkat dari 7,4 juta ton pada 2009 menjadi 12,7 juta ton pada 2014, dan diprediksi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan dalam sambutannya pada acara peluncuran Steel Indonesia Expo 2016 di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Bahkan, BKPM mencatat sepanjang semester I tahun 2015, terdapat 157 proyek investasi baja yang sedang melakukan konstruksi dengan nilai investasi Rp 6,63 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 8.502 orang.

“Berkembangnya kinerja industri baja nasional tersebut diharapkan dapat menyeimbangkan neraca perdagangan di sektor tersebut,” kata Putu.

Apalagi sudah ada sinyal baik terkait keseimbangan neraca perdagangan sektor baja, dimana impor baja pada periode Januari - Juni 2015 sebesar US$3,44 miliar, turun 21,04%  dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$4,36 miliar.

Sebaliknya, ekspor baja pada periode Januari – Juni 2015 sebesar US$657,7 juta, naik 42,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$462,6 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper