Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Semen Padang Batasi Porsi Ekspor Hanya 5%

PT Semen Padang membatasi volume ekspor hanya sekitar 5% dari total produksi perseroan untuk memenuhi permintaan semen dalam negeri yang meningkat tajam di kuartal keempat tahun ini.
Semen./JIBI-Andullah Azzam
Semen./JIBI-Andullah Azzam

Bisnis.com, PADANG--PT Semen Padang membatasi volume ekspor hanya sekitar 5% dari total produksi perseroan untuk memenuhi permintaan semen dalam negeri yang meningkat tajam di kuartal keempat tahun ini.

Direktur Utama Semen Padang Benny Wendry menyebutkan manajemen memprioritaskan kebutuhan semen domestik yang konsumsinya mengalami peningkatan, menyusul berjalannya pembangunan sejumlah proyek infrastruktur.Ekspor untuk balancing.

"Komposisinya ya sekitar 5% dari produksi, karena prioritasnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu," ujarnya kepada Bisnis.com, beberapa waktu lalu.

Dia mengungkapkan dari total produksi sekitar 7,4 juta ton, porsi ekspor hanya dipatok di kisaran 500.000 ton untuk menjaga dan memperluas pasar masa depan di kawasan Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika.

Benny mengatakan permintaan semen di penghujung tahun ini sudah sesuai perkiraan, namun sedikit terlambat karena gejolak ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Di beberapa bulan terakhir ini permintaan tinggi sekali. Perkiraan sampai tahun depan masih, karena pembangunan infrastruktur utama ikut membuat permintaan semen untuk perumahan dan lainnya juga naik, sebutnya.

Adapun, per September 2015 konsumsi semen di Sumatra pasar utama Semen Padang mengalami kenaikan 6,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya, atau dari 1,18 juta ton menjadi 1,25 juta ton.

Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) itu juga mencatatkan pertumbuhan 0,3% konsumsi semen di Sumatra sepanjang Januari-September 2015 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, atau dari 8,94 juta ton menjadi 8,97 juta ton.

Peningkatan konsumsi semen hampir merata di seluruh Indonesia, seperti Sulawesi tumbuh 0,9% dari 3,20 juta ton menjadi 3,23 juta ton, Nusa Tenggara tumbuh 2,1% dari 2,44 juta ton menjadi 2,49 juta ton, dan Maluku Papua tumbuh 5,1% dari 888.617 ton menjadi 934.070 ton.

Hanya pasar Jawa yang masih terkoreksi 1,2% dari 24,31 juta ton menjadi 24,03 juta ton dan pasar Kalimantan turun 8,8% dari 3,19 juta ton menjadi 2,91 juta ton.

Meski begitu, kinerja industri semen diyakini masih akan membaik hingga tahun depan, di mana sebagian besar proyek infrastruktur pemerintah tengah dikerjakan.

Sebelumnya, Direktur Utama Semen Indonesia Suparni menegaskan perusahaan semen terbesar di Indonesia itu akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan semen di pasar domestik pada 2016, dengan membidik pembangunan sejumlah proyek infrastruktur pemerintah.

"Fokusnya di dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Mungkin ekspor tidak terlalu banyak," katanya.

Apalagi, sejumlah proyek besar yang membutuhkan material semen dalam jumlah besar sudah mulai dikerjakan, di antaranya tol Trans Sumatra, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi, dan pembangunan di kawasan timur.

Suparni meyakini penjualan Semen Indonesia Grup Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa akan kembali pulih setelah sepanjang tahun ini mengalami kejatuhan akibat kelesuan ekonomi dan belum berjalannya proyek pembangunan pemerintah di paruh pertama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper