Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Perindustrian Saleh Husin mendukung industri petrokimia mendapat insentif fiskal demi merangsang arus investasi, menggerakkan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri Tanah Air.
Menurutnya, industri petrokimia perlu didorong secara khusus, mengingat industri ini berkarakter investasi besar dan memakan waktu pengembangan yang lama.
Salah satu korporasi yang mengajukan insentif fiskal adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. yang tengah mengajukan tax allowance untuk pembangunan fasilitas produksi naphtha cracker dengan nilai investasi US$380 juta atau sekitar Rp5 triliun.
“Kemenperin mendukung permohonan Chandra Asri karena memperkuat daya saing dan struktur industri. Manfaatnya berantai panjang karena mengurangi impor sekaligus memastikan pasokan bahan baku untuk industri lainnya,” ujarnya ketika menerima kunjungan Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical, Erwin Ciputra, Kamis (29/10/2015).
Vice President Corporat Relation Chandra Asri Suhat Miyarso mengatakan pihaknya mengajukan tax allowance melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan sudah mendapat persetujuan.
Dengan adanya fasilitas tambahan produksi naphtha cracker ini, kapasitas produksi milik perusahaan akan meningkat 43% dari 600.000 ton per tahun menjadi 860.000 ton per tahun.