Bisnis.com, JAKARTA -- Sekitar 83% dari 121 sampel cat enamel yang berada lima wilayah di Indonesia mengandung konsentrasi timbal lebih dari 90 ppm, yang berpotensi membahayakan kecerdasan anak-anak.
BaliFokus, salah satu organisasi yang mengadvokasi penghapusan cat bertimbal, melakukan penelitian terbaru pada lima wilayah di Indonesia. Ini terdiri dari Denpasar (Bali); Bogor (Jawa Barat); Depok (Jawa Barat); Tangerang dan Jakarta. Dari 121 sampel yang diteliti selama 2014-2015, ditemukan 83% cat itu mengandung konsentrasi timbal lebih dari 90 ppm.
Namun demikian, sekitar 12% dari cat yang dianalisis tersebut, mengandung konsentrasi timbal di bawah 9o ppm, batas maksimal yang diperbolehkan di negara-negara maju. Ini menunjukkan, cat yang memiliki kandungan timbal rendah dapat dijual di Indonesia.
"Kabar baik, beberapa produsen di Indonesia mulai menghapus timbal dari cat mereka. Hal ini menunjukkan teknologi yang ada di Indonesia mampu menghasilkan cat yang aman," kata Surya Anaya, Direktur BaliFokus dalam keterangannya, Kamis (29/10/2015).
Dia menuturkan tindakan pencegahan perlu dilakukan dengan adanya kebijakan untuk menghapuskan kandungan timbal di atas 90 ppm. Hal itu penting dilakukan terkait dengan pencegahan keracunan anak-anak yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan mereka.
BaliFokus bersama-sama dengan masyarakat internasional mendorong penghapusan cat bertimbal pada 2020 dan mendorong usaha bersama di tingkat nasional untuk mewujudkan sasaran tersebut.