Bisnis.com, PADANG -- PT Semen Indonesia Tbk., (SMGR) memprioritaskan pemenuhan kebutuhan semen di pasar domestik pada 2016, dengan membidik pembangunan sejumlah proyek infrastruktur pemerintah.
Direktur Utama Semen Indonesia Suparni menyebutkan fokus perseroan tahun depan adalah menggarap proyek infrastruktur pemerintah di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan kawasan timur Indonesia.
"Fokusnya di dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Mungkin ekspor tidak terlalu banyak," katanya di Padang, Selasa (27/10/2015).
Meski mengalami kelesuan penjualan sepanjang tahun ini, dia memperkirakan kinerja penjualan bakal meningkat di penghujung tahun hingga tahun depan, karena banyaknya proyek infrastruktur yang mulai dikerjakan.
Apalagi, untuk 2016 misalnya, proyek tol Trans Sumatra, pembangunan bendungan, Trans Kalimantan, Sulawesi, dan infrastruktur di kawasan timur juga mulai dikerjakan.
Suparni meyakini penjualan akan kembali tumbuh setelah sepanjang tahun ini mengalami kejatuhan akibat kelesuan ekonomi dan belum berjalannya proyek pembangunan pemerintah di paruh pertama.
Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatatkan per September 2015 penjualan Semen Indonesia Grup yang terdiri dari Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa masih terkoreksi 2,6% menjadi 18,60 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 19,10 juta ton.
Sementara itu, ekspor Semen Indonesia tumbuh 116,6% menjadi 391.465 ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 180.734 ton. Ekspor itu berasal dari anak usaha PT Semen Padang sebesar 306.438 ton dan PT Semen Tonasa 85.027 ton.
Adapun, konsumsi semen dalam negeri mulai menunjukkan peningkatan. Untuk Sumatra, misalnya, konsumsi semen meningkat 0,3% dari 8,94 juta ton tahun lalu menjadi 8,97 juta ton.
Maluku dan Irian menunjukkan pertumbuhan signifikan dari 888.617 ton menjadi 934.070 ton atau tumbuh 5,1%, kawasan Nusa Tenggara tumbuh 2,1% atau dari 2,44 juta ton menjadi 2,49 juta ton. Pasar Sulawesi tumbuh 0,9% menjadi 3,23 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 3,20 juta ton.
Sementara itu, konsumsi semen di Kalimantan dan Jawa masih terkoreksi. Untuk Kalimantan turun 8,8% dari 3,19 juta ton menjadi 2,91 juta ton, sedangkan Jawa turun 1,2% dari 24,31 juta ton menjadi hanya 24,03 juta ton.
Suparni menyebutkan untuk produksi, Semen Indonesia menambah kapasitas 6 juta ton yang bakal beroperasi di kuartal penghujung tahun depan. Tambahan produksi itu masing-masing 3 juta ton dari pabrik Indarung VI, Sumatra Barat dan pabrik Rembang, Jawa Tengah.