Bisnis.com, JAKARTA - Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) kembali menggelar rapat tiga bulanan di Gedung Direktorat Jenderal Pajak.
Rapat yang berlangsung sekitar 3 jam tersebut dihadiri Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah.
"Tidak ada topik yang istimewa sebenarnya. Kita hanya membahas perkembangan stabilitas sistem keuangan. Kita melihat stabilitas sistem keuangan ini tentunya dari sisi moneter, fiskal, dan dari sektor keuangan serta dari penjaminan simpanan," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro saat konferensi pers, Kamis (22/10/2015) malam.
Secara umum, lanjutnya, stabilitas sektor keuangan dalam kondisi cukup baik, meskipun ada tekanan pada bursa saham dan nilai tukar rupiah.
FKSSK akan tetap mengawasi dan fokus menjaga stabilitas sistem keuangan terhadap tingginya volatilitas dan tekanan sistem keuangan yang diakibatkan oleh faktor eksternal dan domestik.
Di kementerian keuangan, FKSSK mewaspadai adanya tekanan yang muncul pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) khususnya dari sisi penerimaan yang masih agak tertinggal dari apa yang diharapkan.
"Masing masing anggota FKSSK, di menkeu kami terus waspadai tekanan yg muncul di APBN khususnya dari sisi penerimaan masih agak tertinggal dari paa yang diharapkan," terang Bambang.
"Kami upayakan dalam 3 bulan ke depan penerimaan membaik, baik karena upaya maupun kebijakan yang sudah dan akan dikeluarkan," lanjut Bambang.
Dari sisi moneter, FKSSK melihat ada perbaikan signifikan dari nilai tukar rupiah. Dari sisi keuangan, meskipun terdapat tekanan pada pasar modal dan penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG), namun saat ini ada perbaikan dan masuknya aliran dana asing atau net buy ke Indonesia.
Dari sisi perbankan, FSSK melihat adanya perbaikan dalam hal kredit perbankan yang mengalami peningkatan dari 10% menjadi 11%
"Ini menunjukkan mulai adanya kegiatan ekonomi yang membuat makin banyaknya kredit pinjaman yang dikeluarkan. Untuk industri keuangan lainnya masih stabil. Sementara itu, dari posisi penjaminan simpanan masih kondisi aman," ucapnya.
Bambang menambahkan, rapat FKSSK kali ini juga membahas tentang Rancangan Undang-undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (RUU JPSK).
Pihaknya berharap agar RUU JPSK ini dapat segera diselesaikan dan disetujui menjadi Undang-undang JPSK
"Satu hal pembahasan kita tadi itu kami memantau pembahasan RUU JPSK yang masih dibahas antara pemerintah dan DPR. Ada beberapa isu di JPSK yang tentunya harus kami sikapi agar segera pemerintah dan DPR setujui RUU JPSK itu jadi UU," tutur Bambang.