Bisnis.com, JAKARTA— Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) mengharapkan industri mebel dan kerajinan rotan menggunakan bahan baku dan proses produksi yang ramah lingkungan.
Melalui program PROSPECT (Promoting Sustainable Consumption and Production Eco Friendly Rattan Products Indonesia), mendorong industri rotan Indonesia untuk menerapkan proses produksi ramah lingkungan dari mulai pengadaan bahan baku rotan hingga kepada finishing produk jadi.
Selain itu, program ini juga membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan konsumen internasional untuk beralih menggunakan mebel dan kerajinan rotan yang ramah lingkungan.
Program Manager PUPUK Listoman Tanjung mengatakan rantai industri agro nasional begitu panjang, terkadang tidak menguntungkan satu pihak. Selain itu, panjangnya jalur distribusi bahan baku hingga produk jadi dikhawatirkan menggunakan praktik yang tidak selaras dengan upaya keberlanjutan.
“Inginnya program kami ini langsung menghubungkan antara petani dan produsen. Karena selama ini, harga jual rotan di tingkat petani begitu murah, sedangkan jika sampai ke industri mebel begitu tinggi harganya,” tuturnya, Jumat (23/10/2015).
Kegiatan PROSPECT dilaksanakan di enam provinsi, yaitu di daerah penghasil bahan baku rotan di Aceh, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan di sentra-sentra industri rotan yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selama ini, PROSPECT telah melakukan pembangunan pola kemitraan antara Kelompok Tani dengan Pemerintah Daerah Aceh untuk mengolah rotan lestari di kawasan hutan seluas 35,000 Ha di Aceh Besar dan Aceh Timur. Selain itu, Meningkatkan kemampuan 800 UKM rotan di Cirebon (Jabar), Transan (Jateng), dan Surabaya (Jatim) dalam menerapkan produksi bersih dan lainnya.