Bisnis.com, JAKARTA – Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 pada hari kedua Kamis (22/10/2015) membukukan transaksi US$40,5 juta. Sebagaian besar transaksi tersebut dicapai dari kontrak kerja sama dengan sejumlah perusahaan asal Malaysia.
Selain transaksi dengan perusahaan Malaysia, kontrak sebesar US$1,5 juta diperoleh dari program buying mission antara empat perusahaan asal Kanada dan Belgia dengan empat eksportir Indonesia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan TEI pada tahun ini harus mampu menjembatani lebih banyak kerja sama perdagangan antara eksportir dan buyer, sehingga dapat mendongkrak kinerja ekspor nasional.
Untuk gelaran tahun ini, perolehan transaksi ditarketkan sebesar capaian TEI 2014 yaitu sebesar US$1,4 miliar. Adapun, dari segi jumlah pengunjung pameran ini ditargetkan akan dikunjungi oleh lebih dari 14.000 buyers dari 118 negara.
“Jadi kita tidak muluk-muluk, minimal sama dengan tahun lalu untuk non-migas. Selain itu ada juga untuk jasa dan investasi, kita akan lihat dalam beberapa hari ke depan,” kata Nus dalam konferensi pers Trade Expo Indonesia 2015 di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno mengatakan pihaknya membawa 130 buyers dari Malaysia. “Semua kita bawa ke sini, untuk meningkatkan volume perdagangan meskipun situasi dunia sedang terkontraksi.”
Untuk menyamai perolehan transaksi seperti tahun lalu, salah satu program yang ditempuh adalah buying mission. Program tersebut dilakukan untukmembantu dunia usaha dengan mendatangkan buyers ke Indonesia agar dapat melakukan kesepakatan atau transaksi dagang.
Selain itu, TEI juga memfasilitasi pertemuan dalam penandatanganan letter of intent antara Aljazair Chamber of Commerce (KADIN Aljazair) dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) guna mengembangkan potensi dan peluang perdagangan beberapa komoditas Indonesia seperti kopi, cokelat, karet, dan rempah.
Di tempat yang sama, Kemendag juga mengadakan pertemuan dengan Excecutive Director Trade Facilitation Office (TFO) Kanada, serta courtesy call dengan Duta Besar Rumania untuk membahas pengembangan perdagangan Indonesia dengan kedua Negara tersebut.