Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta 8 Kawasan Ekonomi Khusus Dihidupkan Kembali

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya melakukan langkah terobosan untuk menghidupkan kembali delapan kawasan ekonomi khusus yang telah ditetapkan pemerintah.
Salah satu kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung./Bisnis.com
Salah satu kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya melakukan langkah terobosan untuk menghidupkan kembali delapan kawasan ekonomi khusus yang telah ditetapkan pemerintah.

Presiden Jokowi mengatakan optimalisasi kawasan ekonomi khusus akan meningkatkan arus modal yang masuk ke wilayah tersebut. Dengan begitu, akan tercipta lapangan kerja baru, sehingga dapat menjaga daya beli masyarakat.

“Kami harapkan dengan dihidupkannya kembali delapan kawasan ekonomi khusus akan ada arus modal, investasi, dan uang yang masuk, sehingga dapat menumbuhkan lapangan kerja di wilayah tersebut,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Presiden menuturkan delapan kawasan ekonomi khusus yang perlu dihidupkan kembali, agar dapat berfungsi secara optimal adalah Tanjung Lesung sebagai kawasan ekonomi khusus pariwisata, Sei Mangkei yang di dalamnya sudah ada industri dan dekat dengan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Kemudian Kawasan Ekonomi Khusus Palu, Bitung, Kawasan Khusus Pariwisata Mandalika, Morotai, Tanjung Api-api, dan Maloy Batuta Trans Kalimantan.

Menurutnya, pemerintah juga harus memberikan fasilitas kemudahan yang dapat mempercepat, mempermudah, dan menyederhanakan perizinan untuk penanaman modal.

“Pemerintah juga harus dapat memberikan kepastian hukum untuk mengeloa sumber daya air seperti putusan MK [Mahkamah Konstitusi],” ujarnya.

Industri pengelolaan sumber daya air, lanjut Presiden, juga harus memastikan penyediaan air oleh pelaku usaha yang menanamkan modalnya di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper