Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WISATA BARU BATAM: Eco-Park Indonesia Ini Hanya Bisa Diakses Lewat Singapura

Sebuah resor taman lingkungan (eco-park) terluas di dunia, Funtasy Island, sedang dibangun di wilayah perairan Batam dan hanya akan bisa diakses dengan menggunakan kapal feri dari Singapura, menurut pengembang properti tersebut
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Resor taman lingkungan (eco-park) terluas di dunia, Funtasy Island, sedang dibangun di wilayah perairan Batam dan hanya akan bisa diakses dengan menggunakan kapal feri dari Singapura, menurut pengembang properti tersebut.

Kawasan seluas 328 hektare tersebut dilengkapi dengan vila lagoon yang menawarkan daya tarik ikan lumba-lumba, taman tematik dan klub pantai yang lokasinya berjarak 16 kilometer dari Singapura.

Sedangkan layanan feri dari Singapura ke resor tersebut hanya ditempuh dengan waktu 25 menit, menurut Funtasy Island Development (FID) sebagaimana dikutip channelnewsasia.com, Kamis (22/10/2015).

Kawasan yang sebelumnya disebut Pulau Manis tersebut, yang merupakan sebuah klaster enam pulau kecil yang berada di utara Batam, dibeli oleh  pengembang PT Batam Island Marina 20 tahun lalu. Sejak tahun 2010, FID telah menghabiskan 300 juta dolar Singapura untuk pengembangan resor tersebut.

Proyek itu akan diluncurkan pada akhir kuartal pertama tahun depan. Properti itu nantinya akan meliputi sebuah hotel resor yang dikembangkan atas bekerja sama dengan Louvre Hotels Group, menurut FID.

FID menyebutkan bahwa 70% dari wilayah pulau itu akan menjadi cagar alam. Sedangkan 30% liannya akan dialokasikan untuk pembangunan 400 vila dan dua hotel.

Direktur FID, Michael Yong mengatakan bahwa sebelum pihaknya melaksanakan pembangunan, akan ditanam 4.000 pohon bakau mengitari pulau-pulau itu. Selain itu pihaknya juga memasang 200 pengaman karang bekerja sama dengan pemerintah setempat.

"FID memiliki program dana konservasi untuk menanam satu karang di pulau itu bagi setiap pengujung, ujarnya.

Vila Funtasy Island dipasarkan seharga 750.000 dolar Singapura per unit, namun sekitar 85% dari properti itu telah terjual dan sebagian disewa, menurut FID. Saat ini pulau tersebut tidak dihuni penduduk, namun diperkirakan akan ditempati oleh 1.500 staf dan 3.000 pengunjung setelah berfungsi penuh pada tahun depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : channelnewsasia.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper