Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Benarkan Telah Pesan Beras Untuk Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah telah memesan beras dari luar negeri. Akan tetapi, dirinya belum memutuskan apakah beras yang telah dipesan itu akan masuk ke dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ilustrasi: Pedagang menyortir beras sebelum didistribusikan di Pasar Induk Cipinang Jakarta./Bisnis-Dwi Prasetya
Ilustrasi: Pedagang menyortir beras sebelum didistribusikan di Pasar Induk Cipinang Jakarta./Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah telah memesan pasokan beras impor yang siap didatangkan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah telah memesan beras dari luar negeri. Akan tetapi, dirinya belum memutuskan apakah beras yang telah dipesan itu akan masuk ke dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Jadi belum diputuskan, tetapi berasnya sudah ada,” katanya di Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Presiden menuturkan pasokan beras tersebut saat ini berada di luar negeri, dan dapat dikirim ke Indonesia kapan pun dibutuhkan. Impor sendiri dilakukan hanya untuk memperkuat cadangan beras nasional.

Menurutnya, keputusan impor baru akan diambil setelah pihaknya mengkaji dampak El Nino dan perkembangan iklim di dalam negeri. Apabila musim panas masih terus berlanjut hingga November 2015, maka pemerintah akan mengambil keputusan impor.

“Kalau pekan ketiga dan keempat Oktober 2015 hujannya masih ragu-ragu, ya kalau memang kalau perlu [berasnya] ditarik ke Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan bahwa pemerintah mengimpor beras dari Vietnam sebanyak 1 ton dengan tujuan menjaga pasokan pangan pada akhir 2015.

Jawaban Kalla mengonfirmasi adanya kabar terkait pembelian beras yang dihembuskan media nasional Vietnam.

Dalam kesempatan berbeda, sejumlah menteri enggan berkomentar ketika ditanya kebenaran terkait impor beras tersebut.

Menurut JK, pembelian beras hingga ke Negeri Paman Ho itu sesuai dengan hasil rapat yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu.

Intinya, impor dilakukan sebagai antisipasi dalam mengatasi kesulitan pangan pada November dan Desember 2015.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper