Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paket Kebijakan Ekonomi Dinilai Tak Berdampak, Ini Kata Darmin Nasution

Pemerintah membantah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan dari jilid I hingga III belum ada dampaknya.n
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) dan Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) memberikan keterangan pers seusai mengikuti rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/9). Rapat tersebut membahas soal penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI) serta kemudahan berusaha di Indonesia. /ANTARA
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) dan Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) memberikan keterangan pers seusai mengikuti rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/9). Rapat tersebut membahas soal penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI) serta kemudahan berusaha di Indonesia. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah membantah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan dari jilid I hingga III belum ada dampaknya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan paket yang sudah dikeluarkan pemerintah memang ada yang langsung berdampak dan ada yang belum terlihat dampaknya.

Dia menambahkan salah satu yang belum terasa yaitu mengenai pembiayaan ekspor.

"Jangan dibilang belum ada dampaknya karena saya tadi mengambil contoh yang pembiayaan ekspor. Ekspor yang akan didorong agak minim karena memang kita terus terang mendahulukan kemudahan untuk investasi tadinya," ujarnya di kantornya, Kamis (15/10/2015).

Oleh karena itu, pihaknya membantah jika dampak paket kebijakan ekonomi belum terasa.

Dia menuturkan paket kebijakan yang sudah terasa yakni seperti kebijakan terkait kredit usaha rakyat atau KUR.

"Untuk hak atas tanah itu sudah sangat sederhana dan itu jalan. Yg besar fasilitasinya ada yg kecil, tapi itu butuh waktu," katanya.

Darmin menambahkan paket kebijakan kali ini sudah berpengaruh terhadap penguatan nilai tukar rupiah. Kendati demikian, pihaknya enggan membeberkan berapa persen dampak dari kebijakan tersebut kepada kurs rupiah.

Menurutnya, kurs rupiah saat ini bukan nilai yang sebenarnya atau fundamental. Selama 9 bulan terakhir, kurs rupiah sangat dipengaruhi oleh spekluasi.

Namun, Darmin enggan memberitahu nilai fundamental yang sebenarnya untuk kurs rupiah.

"Jawabannya kira-kira begini. Kalau dibilang misalnya enggak ada itu cuma pengaruh dari Amerika tidak naikkan suku bunga, ya tadi itu dia berapa bulan tidak naikkan, kok enggak turun-turun. Kok sekarang turun? Ada faktor lain. Yaitu kita membentuk keyakinan pasar. Oleh karena itu kita ubah persepsi pasar dengan adanya paket kebijakan ini," terang Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper