IHSG Menguat
Untuk kedua kalinya pada pekan ini, kemarin (Selasa, 6/10/2015) indeks harga saham gabungan ditutup menguat tajam.
IHSG menguat 2,35% ke posisi 4.445,78 atau tertinggi di Asia Pasifik, setelah sempat menyentuh titik puncak 4.464,9.
Penguatan IHSG tersebut ditopang sentimen positif dari dalam negeri, meski terbatas, terkait dengan wacana peluncuran paket kebijakan jilid III dan penurunan harga bahan bakar minyak untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Pola terungkitnya IHSG kemarin serupa dengan kenaikan IHSG pada Senin (5/10/2015), yakni dibarengi dengan beli bersih investor asing yang mencapai Rp844,8 miliar.
Head of Indonesia Equity Research PT Citigroup Securities Indonesia Ferry Wong berpendapat penguatan rupiah menjadi katalis positif utama terhadap penguatan IHSG, kemarin.
IHSG juga dikerek naik oleh harapan pasar terhadap paket kebijakan ekonomi tahap III yang diperkirakan dapat membawa ekonomi makro Indonesia ke arah lebih baik.
“Kalau paket kebijakan tahap III sesuai harapan pasar, IHSG bakal terus menguat,” tutur Ferry.
Di sisi lain, zona Eropa dan Jepang berencana kembali menambah stimulus sehingga investor condong kembali ke emerging market, tapi hanya untuk jangka dekat.
“Makanya, di pasar modal kembali ada arus masuk modal asing,” ujar Albertus.
Direktur PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengingatkan investor tetap harus berhati-hati.
Sebab hingga November atau Desember, investor asing bisa saja wait and see karena ada sentimen The Fed.
“Selama suku bunga AS tersebut belum naik, pasar akan mengalami pasang surut.” Selain itu, katanya, selama Oktober pergerakan IHSG diprediksi tidak akan mulus begitu saja tergantung pada kinerja emiten kuartal III/2015 yang bakal terbit mulai pekan kedua Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel