Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEKTOR PADAT KARYA: Jabar Andalkan TPT & Alas Kaki

Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih mengandalkan minat investasi di bidang tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki untuk menopang program investasi padat karya menciptakan lapangan kerja.

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih mengandalkan minat investasi di bidang tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki untuk menopang program ‘investasi padat karya menciptakan lapangan kerja’.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Jabar Dadang Masoem mengatakan  perlambatan ekonomi dan menurunnya daya jual TPT dan alas kaki di Indonesia tidak terdampak ke Jawa Barat. 

Dalam program yang diluncurkan Presiden Joko Widodo dua hari lalu ada 5 investor dan pengusaha sektor ini yang turut dalam program tersebut. “Tujuhbelas investasi padat karya, lima di antaranya dari Jabar,” katanya, Rabu (7/10/2015).

Dadang mengklaim diluncurkannya program tersebut sudah disambut positif oleh laju investasi ke provinsi ini. Menurutnya dari sisi realisasi, angka investasi yang masuk sudah hendak melampaui target yang ditetapkan pihaknya.

“Pada 2015 target investasi Rp95 triliun, sekarang sudah Rp71 triliun, Oktober mungkin di atas Rp80 triliun, serapan tenaga kerja di atas 200.000 orang,” katanya.

Investasi padat karya ke Jabar menurutnya datang dari sektor TPT dan alas kaki berada di Majalengka, Cianjur, Garut dan Kabupaten Bandung.

PT Adis Dimension Footwear yang menjadi tempat peluncuran program bahkan sudah akan membuka pabrik di Majalengka dengan target menyerap 6.000 tenaga kerja.

“Satu pabrik sepatu di Cianjur segera dibangun dengan menyerap jumlah pekerja 12.000,” ujarnya.

Menurutnya sektor TPT dan alas kaki tetap menjadi primadona investasi padat karya ke wilayahnya. Meski diisukan sektor inilah yang paling banyak mem-PHK karyawannya,

Dadang membantah fakta di lapangan itu tidak terjadi. “Sektor ini masih jadi primadona, mana sebutkan perusahaan yang memecat karyawannya tidak ada. Jabar ini masih menarik untuk padat karya,” katanya.

Peluang investasi sektor ini makin besar tetap memerlukan syarat. Dadang mengaku para pengusaha sektor ini meminta agar pemerintah memastikan soal kenaikan upah yang hitungan angkanya pasti setiap tahun.

“Sektor padat karya memang paling rentan soal upahnya. Tapi kan sudah ada jawaban  dari Menteri Tenaga Kerja mekanisme upah ini tengah diformulasikan,” ujarnya.

Secara terpisah, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat mengaku belum mendapat informasi baru soal adanya investasi baru di kawasan itu."Kami tidak tahu soal informasi adanya investasi," ujar Sekretaris API Jabar Kevin Hartanto.

Jika memang benar pemerintah sudah mendapatkan informasi mengenai adanya investor baru maka API menyambutnya dengan baik."Namun yang menjadi catatan jangan sampai investasi baru ini hanya sebatas rencana. Kami menyambut baik karena dapat menyerap ribuan tenaga kerja," ujarnya.

Kendati demikian, lebih baik pemerintah memikirkan investasi yang ada ketimbang yang baru. Menurutnya, investasi baru itu belum tentu terealisasi dalam waktu satu atau dua tahun ke depan. Menurutnya saat ini sudah banyak industri TPT yang merumahkan pekerjanya, bahkan melakukan PHK. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper