Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Wiisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty mengatakan Indonesia kaya sekali dengan destinasi wisata.
Pasalnya, dengan lingkup geografis berupa kepulauan, Indonesia memiliki 17.000 pulau, dimana 13.000 pulau sudah memiliki nama. Belum lagi, lanjutnya, negara ini memiliki 300 suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru kepulauan sehingga menjadi atraksi dan menambah banyaknya destinasi wisata di tanah air.
Untuk itu, lanjutnya, perlu adanya sinergitas antar lembaga baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pelaku usaha swasta juga media untuk meningkatkan atensi terhadap destinasi wisata yang belum terekspose.
"Wisatawan mancanegara, dengan kondisi dolar seperti ini baik sehingga bila season-nya pas maka bisa mendorong perekonomian kita," katanya dalam Opening Ceremony Garuda Travel Fair 2015 di Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Dia juga berharap dengan lemahnya rupiah terhadap dolar destinasi wisata di dalam negeri bisa meningkat. Dengan demikian, sektor pariwisata bisa membantu pemerintah di tengah perlambatan ekonomi.
Pemerintah sendiri menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara bisa tembus 20juta pada 2019. Saat ini, katanya, wisatawan mancanegara sudah melebihi target yang ditetapkan untuk tahun ini. Bahkan, lanjutnya, kondisi tersebut jauh melebihi kunjungan wisatawan asing ke Singapura.
Dengan diselenggarakannya Garuda Travel Fair 2015 (GATF2015), dia juga berharap agar bisa membantu pemerintah untuk meningkatkan minat wisatawan mancanegara ke sejumlah destinasi wisata dalam negeri yang tak kalah indah dengan destinasi wisata di negara lain.