Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menambah peralatan bongkar muat berupa dua unit unit Grab Ship Unloader (GSU) di Terminal Teluk Lamong dan dua unit Ship to Shore (STS) Crane untuk Terminal Nilam, Pelabuhan Tanjung Perak.
“Peralatan itu merupakan fasilitas bongkar muat utama yang didatangkan untuk mempercepat kinerja bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya”, kata Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Pelindo III, Husein Latief dalam siaran pers, Rabu (23/9/2015).
Terminal Teluk diproyeksikan menjadi pusat bongkar muat peti kemas dan curah kering jenis bahan makanan, pertanian, serta biji-bijian (food and feed grain).
“Grab Ship Unloader yang difungsikan untuk bongkar muat curah kering di Terminal Teluk Lamong sesuai dengan konsep terminal ramah lingkungan karena menggunakan sumber tenaga listrik”, tambah Husein.
Direktur Utama Terminal Teluk Lamong menjelaskan kapasitas setiap alat Grab Ship Unloader baru tersebut mencapai 2.000 ton per jam. Dengan mengoperasikan keduanya akan didapat kemampuan operasi hingga 4.000 ton per jam.
“Pelayanan kecepatan bongkar muat curah kering terus ditingkatkan, sehingga sejalan dengan proyeksi Terminal Teluk Lamong untuk mencapai target produksi lima juta ton per tahun”, ungkap Dirut terminal yang beroperasi dengan peralatan semi-otomatis tersebut.
Sementara itu, dua unit STS Crane baru yang ditempatkan di Terminal Nilam memiliki kapasitas berat maksimal 40 ton. “Commissioning test dilakukan selama 21 hari, guna memastikan kinerja STS Crane yang mencapai 35 box/crane/hour. Kecepatan ini membuat kinerja Terminal Nilam semakin efisien.”
Kahumas Pelindo III Edi Priyanto di Surabaya menambahkan bahwa Pelindo III juga terus meningkatkan kenierja pelabuhan-pelabuhan lain yang dikelolanya.
“Pelindo III akan kembali mendatangkan peralatan bongkar muat baru akhir tahun 2015 ini. Untuk fasilitas di Pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan akan ditambah dengan empat unit STS Crane baru. Fasilitas Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), Jawa Tengah, juga akan ditambah dua unit STS Crane,” jelas Edi Priyanto.