Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah menargetkan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,02 km dapat dituntaskan pada akhir 2015.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W. Husaini mengatakan progres pembebasan lahan dari jalan tol yang terdiri atas lima seksi tersebut kini telah mencapai 85%.
Hediyanto mengecek langsung progres pembebasan lahan tersebut dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Timur pada Kamis-Sabtu, 17-19 September 2015. Menurutnya, proses pembebasan lahan sekarang sedang dikoordinasikan antara Pemerintah Daerah dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Pemda sebelumnya telah melakukan appraisal terhadap nilai tanah sepanjang ruas tersebut sejak lima tahun lalu. Namun, BPN melalui auditor independen akan melakukan appraisal ulang berdasarkan nilai pasar saat ini dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam UU 2/2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
“Percepatan pembebasan lahan juga dilakukan pada seksi V yang konstruksinya menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (21/9/2015).
Adapun tol Balikpapan-Samarinda terbagi menjadi lima seksi, yakni seksi I KM 13 Balikpapan-Samboja (25,07 km), seksi II Samboja-Palaran I (23,26 km), seksi III Samboja-Palaran II (21,9 km), seksi IV Palaran-Jembatan Mahkota (17,7 km), serta seksi 5 KM 13 Balikpapan-Sepinggan (11,09 km).
Proses konstruksinya akan ditangani oleh tiga pihak, yakni seksi V menjadi tugas Pemerintah Pusat, seksi I menjadi tugas Pemerintah Daerah, dan seksi II, III, dan IV akan dilelangkan kepada investor.
Dalam kunjungan ke lapangan, Hediyanto ingin memastikan tanah untuk seksi V dapat rampung pada Desember 2015. Dari total 11,09 Km untuk seksi tersebut, masih ada 4 Km yang lahannya belum bebas.
Sebelumnya, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Kementerian PUPR Subagyo mengatakan pemerintah akan menandatangani kontrak konstruksi seksi V pada Selasa, 22 September 2015. Proyek tersebut akan mengandalkan dana pinjaman China senilai US$65 juta.
Konstruksi paket tersebut ditargetkan dapat dilakukan awal tahun depan setelah pencairan pinjaman dari China. Pemerintah menjanjikan akan berupaya untuk mempercepat proses pencairan pinjaman dalam tiga bulan sejak kontrak konstruksi.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VII, Wilayah Kalimantan, Bastian Sihombing mengatakan, selain bertugas membangun seksi V, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga akan mengerjakan pembangunan konstruksi Jembatan Manggar yang terletak di seksi I.
“Bapak Dirjen meminta kami kualitas pekerjaannya harus terjaga dan sama bagusnya dengan jalan tol yang ada di Jawa,” katanya.
Bastian mengatakan penandatanganan kontrak paket loan China pada seksi V akan dilakukan bersamaan dengan penandatanganan kontrak paket Jembatan Manggar, paket rekonstruksi jalan Kuaro-Batuaji di Kabupaten Penajam, dan paket jalan menuju Pelabuhan Trisakti.
Konstruksi seksi V dan seksi I akan dilaksanakan secara simultan. Ditargetkan pekerjaan dapat selesai pada 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
