Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok Perencanaan Penerbangan Indonesia (KP3I) yang dibentuk tiga wanita pakar dan praktisi navigasi penerbangan nasional siap merebut kedaulatan udara sekitar Kepulauan Natuna yang selama ini dikuasai negara asing.
Wilayah di luar kendali navigasi nasional yang dikenal dengan Sektor ABC tersebut hingga kini masih dalam kendali pemerintah Singapura dan Malaysia. Pasalnya, kemampuan navigasi penerbangan nasional untuk mengendalikan wilayah udara itu masih terbatas.
Pembenatukan KP3I yang merangkul pemangku kepentingan navigasi udara nasional tersebut dimotori oleh Direktur Keuangan Perum AirNav Indonesia, Rita Widayati, Kasubdit Standarisasi Sertifikasi dan Navigasi Penerbangan Kemenhub, Dini Nurdiani, dan Direktur Services Development dan IT AirNav, New In Hartaty Manullang.
Kelompok itu merancang perumusan grand design master plan penerbangan nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi selain mendukung aspek pertahanan dan keamanan negara.
Target kelompok itu adalah selain menata penerbangan hingga menyentuh kawasan terpencil, sekaligus mengambil alih wilayah ruang udara sekitar Kepualauan Natuna sebagaimana diinstruksikan Presiden Jokowi untuk direbut dalam 3 tahun.
"Sesuai roadmap, AirNav Indonesia siap mendukung pemerintah mengambil alih sektor ABC dalam waktu 1 tahun. Jika dalam setahun ini kita memodernisasi peralatan, kita optimistis bisa," kata New In Hartaty kepada wartawan, Kamis (17/9/2015).
Rita Widayati dan New In Hartaty mengatakan kesiapan AirNav mengambilalih kedaulatan udara NKRI, sesuai dengan road map operasional AirNav mendukung transformasi BUMN dalam lima tahun.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menargetkan dalam 3 tahun ini Indonesia harus bisa merebut kembali kedaulatan udara NKRI di sekitar Kepulauan Natuna dan Batam yang selama ini dikuasai Singapura dan Malaysia.