Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirNav Indonesia Gandeng Boeing, Pengamat: Langkah Tepat Antisipasi Pertumbuhan Pasar Penerbangan

Kerja sama pengembangan navigasi udara yang dilakukan AirNav Indonesia dengan Boeing merupakan hal yang diperlukan.
AirNav Indonesia./JIBI
AirNav Indonesia./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Kerja sama antara AirNav Indonesia dan The Boeing Company atau Boeing dinilai sebagai hal positif yang diperlukan untuk mempersiapkan kapabilitas navigasi udara Indonesia di masa depan. 

Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman nenilai, kerja sama pengembangan navigasi udara yang dilakukan AirNav Indonesia dengan Boeing merupakan hal yang diperlukan. Hal ini mengingat potensi besar Indonesia pada pasar penerbangan global di masa depan. 

Gerry mengatakan, pada 2019 lalu, Indonesia merupakan pasar penerbangan nomor 10 terbesar di dunia. Sementara itu, pada 2040 Indonesia diproyeksikan akan menjadi pasar penerbangan terbesar ke 4 secara global. 

Pertumbuhan tersebut akan menghasilkan kenaikan jumlah penerbangan yang melintas langit di Indonesia. Oleh karena itu, persiapan yang optimal wajib dilakukan dari sekarang untuk mengantisipasi pertumbuhan tersebut. 

"Persiapan itu mulai dari strategic planning manajemen ruang udara, hingga training jangka panjang," katanya saat dihubungi, Senin (12/6/2023).

Gerry melanjutkan, saat ini AirNav Indonesia sudah sibuk dengan kegiatan sehari-hari untuk pengendalian lalu lintas udara yang aman. Selain itu, AirNav Indonesia juga bertanggungjawab mengatur perubahan-perubahan yang terjadi sehari-hari di manajemen lalu lintas udara traffic. 

Menurutnya, kerja sama dengan Boeing akan membawa sudut pandang berbeda untuk perencanaan strategis ruang udara dalam jangka panjang. Selain itu, AirNav Indonesia juga akan mendapatkan transfer pengetahuan terkait perkembangan dan implementasi teknologi serta metodologi baru untuk manajemen navigasi udara. 

Secara terpisah, pemerhati penerbangan Alvin Lie menambahkan, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan optimalisasi pelayanan navigasi AirNav. Hal ini terutama pada wilayah-wilayah yanh sebelumnya belum dapat dilayani secara optimal. 

Alvin menjelaskan, pelayanan yang belum optimal ini masih terjadi di wilayah dengan kontur geografis ekstrim seperti daerah Papua. Selain itu, wilayah pulau-pulau kecil juga dinilai membutuhkan perhatian dan peningkatan pelayanan. 

"Belum meratanya pelayanan yang optimal ini mengingat wilayah udara RI yang luas," imbuhnya. 

Di sisi lain, Alvin menilai AirNav Indonesia juga membutuhkan teknologi dan teknik pengaturan navigasi udara yang lebih canggih dan akurat untuk kawasan padat seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan lainnya. 

Dia berharap, kerjasama AirNav dengan Boeing dapat berimbas pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas perusahaan dalam pelayanan lalu lintas udara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper