Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiai Hasyim Muzadi Turun Gunung Menyelesaikan Masalah Sumur Tua di Bojonegoro

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), KH Hasyim Muzadi, mengingatkan semua pihak tak saling menyalahkan terkait problem yang membelit pengelolaan sumur minyak tua di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Hasyim Muzadi/wikipedia
Hasyim Muzadi/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), KH Hasyim Muzadi, mengingatkan semua pihak tak saling menyalahkan terkait problem yang membelit pengelolaan sumur minyak tua di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.  

"Mengatasi masalah sumur tua ini semua pihak jangan saling menyalahkan. Di sini yang dibutuhkan adalah keseimbangan antara kebijakan dengan wisdom [kearifan]," tegasnya dalam siaran pers PT Pertamina EP, Kamis (17/9/2015). 

Pertemuan di Pemkab Bojonegoro membahas sumur tua dihadiri sejumlah pejabat dan instansi terkait. 

Selain Kiai Hasyim, pertemuan dipimpin Bupati Bojonegoro Suyoto dihadiri Presiden Direktur PT Pertamina EP Roni Gunawan, pejabat SKK Migas, Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser,  anggota DPRD Bojonegoro, dan pejabat lainnya. 

Kiai Hasyim menyatakan, penanganan persoalan sumur tua di Kecamatan Kedewan, Bojonegoro tak bisa hanya menerapkan pendekatan hukum. Perlu kombinasi pendekatan untuk membedah dan menyelesaikan masalah ini secara tuntas dan paripurna. 

Pendekatan lain yang dibutuhkan bersifat ekonomi dan sosial. "Prinsipnya, jangan saling menyalahkan," tegasnya.  

Mantan Ketua Umum PBNU itu mengutarakan, ada 3 kemungkinan terkait penerapan sejumlah aturan terkait  pengelolaan sumur tua. 

Pertama, aturannya secara konten sudah benar dan sudah diterapkan secara benar. Kedua, aturannya sudah benar tapi sulit diimplementasikan secara praktis di lapangan. Ketiga, aturannya memang tak beraturan (tak benar) sehingga tak mungkin diterapkan secara implementatif di lapangan.  

"Karena itu, soal sumur tua ini kita tak mungkin melihat hanya dari pendekatan legal formal semata. Sisi ekonomi dan sosial rakyat mesti betul-betul diperhatikan agar tak timbul gejolak sosial," ingatnya.  

Bahkan, Kiai Hasyim mengatakan bakal lebih rumit lagi persoalan di sumur tua itu jika ada pelibatan pihak asing sebagai investor. "Sebab, yang dijadikan patokan hanya profesionalisme dan profit. Sehingga unsurkepentingan rakyat tak jarang terabaikan," ujarnya.  

Setelah menggelar pertemuan di kantor Pemkab Bojonegoro, Kiai Hasyim didampingi Bupati Suyoto, Kepala SKK Migas Amin Sunaryadi, Presdir Pertamina EP Rony Gunawan, dan pejabat lainnya meninjau lokasi sumur tua di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper